Ganjar Jajal Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan UGM: Cuma Ditiup Sudah Ada Hasilnya

5 Januari 2021, 14:37 WIB
Ganjar Pranowo Coba GeNose buatan UGM /Humas Jateng

Media Magelang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo datang ke Yogyakarta untuk melihat pembuatan alat pendeteksi Covid-19 karya Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose C19, Selasa, 5 Januari 2021.

Tidak hanya melihat cara pembuatannya, Ganjar Pranowo juga langsung menjajal produk alat pendeteksi Covid-19 GeNose yang memiliki tingkat akurasi 97 persen karya mahasiswa UGM tersebut.

Tiba di pabrik GeNose yang terletak di UGM Science Technopark sekitar pukul 12.30 WIB, Ganjar langsung menjajal alat tersebut. Caranya, ia menghembuskan nafas dan dimasukkan ke kantong plastik khusus yang disiapkan.

Baca Juga: Jadi Penyalur BST 2021, Pos Indonesia Siap Antarkan Bantuan Sosial Tunai Rp300 Ribu per KPM 

Setelah itu, kantong plastik berisi nafas Ganjar itu kemudian dimasukkan ke alat GeNose yang terkoneksi dengan laptop. Dan dalam hitungan waktu tiga menit saja, hasilnya sudah keluar dan Ganjar dinyatakan negatif.

"Wah cepat sekali, hanya hitungan menit sudah keluar hasilnya. Keren ini," kata Ganjar kagum.

Ganjar pun langsung memesan 100 unit GeNose untuk dibawa ke Jawa Tengah. Namun sayang, karena produksinya masih sedikit, baru 35 alat GeNose yang bisa didapatkan Ganjar.

Baca Juga: Pabrik Hyundai Korea Selatan Hentikan Operasional Kerja, Terjadi Kecelakaan Fatal, Kok Bisa?

"Saya mau beli 100, tapi baru dapat 35 unit. Ternyata ini baru 10 hari berproduksi karena izin edar baru keluar. Saya ke sini untuk melihat seperti apa kondisinya, sekaligus saya ngetes sendiri tadi bagaimana cara kerjanya," kata Ganjar.

Dari hasil tes yang dilakukan, GeNose lanjut Ganjar dianggap sangat efektif untuk meningkatkan upaya tracing Covid-19. Cara kerjanya sangat simpel dan waktu yang dibutuhkan sangat cepat, yakni maksimal tiga menit.

"Hanya dengan niup nafas kita, kemudian diukur dengan alat ini, tiga menit sudah keluar hasilnya apakah positif atau negatif. Ini waktu yang sangat cepat, dibanding dengan tes lain misalnya PCR," tambah Gubernur Jawa Tengah itu.

Baca Juga: 10 Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran Polda Jateng Dirotasi, Sertijab Dipimpin oleh Kapolda Jateng

Dengan adanya alat buatan UGM tersebut masyarakat tidak perlu lagi harus kesakitan di swab atau menunggu hasil yang lama dari laboratorium. Dia pun usulkan Indonesia menerapkan GeNose C19 sebagai alat uji resmi Covid-19.

"Saya langsung pesan alat ini karena produk anak bangsa, labelnya Merah Putih. Maka negara harus berpihak. Saya bayangkan kalau negara memerintahkan seluruh daerah menggunakan ini, maka surveilans akan jauh lebih baik dan coverage pengecekan di Indonesia untuk mengetahui berapa yang terpapar akan jauh lebih cepat," tegasnya.

Apalagi, harga dari GeNose sangat murah, yakni Rp62 juta. Dengan harga segitu dan satu alat bisa digunakan untuk mengetes 100.000 orang, maka kalkulasinya jauh lebih murah dibanding alat tes Covid-19 lainnya.

Baca Juga: 10 Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran Polda Jateng Dirotasi, Sertijab Dipimpin oleh Kapolda Jateng

Sementara itu, Ketua Tim GeNose C-19, Prof Kuwat Triyana menerangkan, cara kerja GeNose adalah mendeteksi senyawa organik bernama Volatile Organic Compound (VOC) hasil proses metabolik virus Covid-19 di dalam tubuh melalui hembusan nafas.

"Kalau yang memiliki Covid-19, reaksi metabolik yang dihasilkan akan berbeda dengan patogen lain. Jadi, kalau yang mengandung Covid-19, langsung bisa terdeteksi," katanya.

Pengujian GeNose lanjut Kuwat sudah dilakukan berkali-kali dengan ribuan orang yang berbeda. Setelah pengujian itu, otak mesin tersebut telah dikunci untuk mendeteksi senyawa yang berbahaya khususnya Covid-19.

Baca Juga: Babak Baru Video Syur Gisel Ada Durasi Lebih Lama Tak Hanya 19 Detik, Disebut sejak Jumat 3 Nov 2017

"Tingkat akurasi mesin ini bisa mencapai 97 persen. Untuk pengujiannya, hanya membutuhkan waktu maksimal tiga menit," jelasnya.

Setelah mengantongi izin edar dari pemerintah, pihaknya lanjut Kuwat langsung mengebut memproduksi GeNose C19. Saat ini, baru 100 unit yang rampung diproduksi.

"Bulan Januari ini kami targetkan bisa memproduksi 5000-10.000 unit, dan akan meningkat di bulan-bulan selanjutnya. Pemesanan sudah banyak, termasuk dari Jawa Tengah yang kami yakin dapat terpenuhi," tandasnya.

Alat GeNose dikembangkan di UGM Science Technopark untuk mencegah persebaran Covid-19 dengan tracing,dan sudah dipesan oleh Ganjar Pranowo.***

Editor: Permadi Suntama

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler