Korban Tewas Banjir NTT dan NTB Capai 119 Orang, Doni Monardo: Pengiriman Alat Berat Terkendala Akses

8 April 2021, 10:17 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) saat memberikan keterangan pers penanganan bencana alam secara virtual dari Nusa Tenggara Timur, Rabu 7 April 2021. /ANTARA/HO-BNPB/pri.

 

Media Magelang – Update informasi banjir Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu 7 April 2021 mencapai 119 orang korban meninggal dunia.

Jumlah korban banjir NTT dan NTB ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. 

Dalam konferensi pers daringnya pada Selasa, 6 April 2021 Doni Monardo mengatakan hingga pukul 21.00 WITA, secara keseluruhan 117 orang meninggal dunia dan 76 orang hilang di NTT. 

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 April 2021: Elsa Turuti Permintaan Ricky Sebagai Imbalan Karena Telah Jadi Saksi Palsu

Baca Juga: Tips Sehat Berpuasa Bagi Ibu Hamil di bulan Ramadhan 2021

Baca Juga: Update Sementara Top Skor Liga Champions Musim Ini: Haaland Teratas Meski Diredam Man City

Selanjutnya Doni Monardo mengatakan di Bima, NTB dua orang meninggal. Total korban meninggal dalam bencana banjir di NTT dan NTB mencapai 119 orang. 

Korban meninggal dalam bencana banjir NTT yang mencapai 117 orang, yakni yang paling banyak terdapat di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, dan Kabupaten Alor. 

Doni Monardo merinci korban meninggal dunia banjir di NTT, yakni sebanyak 60 orang meninggal di Kabupaten Flores Timur, 21 korban meninggal di Kabupaten Alor, dan 3 korban meninggal di Kabupaten Malaka, dan Kota Kupang serta Kabupaten Kupang masing-masing 1 orang meninggal dunia. 

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ganjar persiapkan Skenario Vaksinasi saat Puasa

Baca Juga: Link Live Streaming Vidio Ajax Amsterdam vs AS Roma Perempat Final Leg Pertama, Tayang Jumat 02.00 WIB

Selanjutnya, Doni Monardo menyebutkan ada 28 orang meninggal di Kabupaten Lembata, 2 orang korban meninggal di Kabupaten Sabu Raijua, dan 1 korban meninggal di Kabupaten Ende. 

Upaya yang saat ini dilakukan pihak BNPB untuk mencari korban lain dalam bencana alam banjir di NTT dan NTB masih terkendala alat berat yang belum bisa dikirim ke lokasi bencana. Terutama di wilayah yang paling terdampak, yakni Adonara Flores Timur dan Lembata. 

“Walaupun sudah disiapkan tapi belum bisa dikirim ke tujuan,” kata Doni Monardo sebagaimana dikutip Media Magelang dari Antara News pada Rabu, 7 April 2021. 

Baca Juga: Anggota Brimob Meninggal karena Covid-19, Polri Tegaskan Bukan Akibat Suntikan Vaksin

Terkendalanya alat berat untuk digunakan dalam pencarian korban, yakni diakibatkan oleh akses menuju lokasi baik melalui darat dan laut. Dalam percepatan penanganan pada beberapa wilayah di NTT yang terdampak banjir, BNPB telah mengirim enam helikopter. 

Tidak hanya helikopter, BNPB juga telah mengirim kebutuhan logistik untuk masyarakat di beberapa daerah banjir di NTT. 

“Selama dua hari terakhir sudah didatangkan logistik dari Jakarta dan Surabaya, termasuk dari Makassar, sebagian besar sudah terdistribusi ke beberapa daerah terdampak, terutama di Adonaro, Lembata, dan juga di Alor,” kata Doni Monardo. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi bencana alam banjir akibat siklon tropis Seroja. 

Baca Juga: Ini Sejumlah Tips Puasa Bulan Ramadhan Lancar Bagi Penderita Diabetes

Dalam melakukan antisipasi bencana susulan di NTT dan wilayah lainnya, Presiden Joko Widodo menegaskan kepada seluruh kepala daerah untuk terus memantau prediksi cuaca dan iklim. 

Presiden Joko Widodo meminta kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar menggencarkan peringatan cuaca dan iklim akibat siklon tropis Seroja, agar seluruh masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan.

Saat ini Media Magelang masih menunggu update informasi terbaru banjir NTT dan NTB dari Kepala BNPB Doni Monardo. Dan informasi dari berita ini akan terus diperbaharui.*** 

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler