Sederet Kemungkinan Alasan Sejumlah Anggota DPR Jadi Relawan Vaksin Nusantara

15 April 2021, 16:47 WIB
Sejumlah anggota DPR akui berminat menjadi relawan uji klinis fase II vaksin Nusantara yang digagas Mantan Menkes Terawan Agus Putranto. /Unsplash/Hakan Nural./

Media Magelang - Tengah ramai dibicarakan publik terkait sejumlah anggota DPR yang jadi relawan Vaksin Nusantara.

Keputusan sejumlah anggota DPR untuk menjadi relawan Vaksin Nusantara dipertanyakan banyak pihak lantaran belum mendapat izin uji klinis fase II dari BPOM.

Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa sejumlah anggota DPR tersebut berani menjadi relawan Vaksin Nusantara meski belum dapat izin uji klinis fase II dari BPOM.

Dari beberapa informasi yang beredar, anggota DPR relawan Vaksin Nusantara tersebut mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) pada Rabu, 14 April 2021.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 15-16 April 2021: Waspada! Banjir Bandang Hantui Jawa Tengah

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19 saat Lebaran, Polda Jateng Lakukan Penyekatan Arus Mudik di Magelang

Baca Juga: Jadwal Imsak Bandung Sepanjang Ramadhan 2021, Unduh di bimasislam.kemenag.go.id

Ide terciptanya Vaksin Nusantara ini muncul dari Mantan Menkes Terawan Agus Putranto.

Terawan menggagas Vaksin Nusantara pada akhir tahun 2020 saat Ia masih menjabat Menkes RI.

Menurut Terawan, Vaksin Nusantara ini diproduksi berbasis sel dendritik.

Proses produksi Vaksin Nusantara ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, dengan menggandeng PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bekerja sama AIVITA Biomedical Inc asal California, Amerika Serikat.

Menanggapi gagasan Terawan soal Vaksin Nusantara yang diproduksi berbasis sel dendritik tersebut, BPOM meminta pihak produsen menyerahkan protokol untuk uji klinis secara bertahap dari fase I, fase II, dan fase III.

Baca Juga: Jadwal Imsak Makassar Sepanjang Ramadhan 2021, Unduh di bimasislam.kemenag.go.id

Baca Juga: Dibuka untuk Lulusan SMA SMK Sederajat, Inilah Daftar Formasi Seleksi CPNS 2021

Baca Juga: Jangan Sampai Tidak Tahu, Inilah 5 Adab Menjalani Puasa Ramadhan

Setelah melalui uji inspeksi oleh BPOM, ditetapkan bahwa Vaksin Nusantara bermasalah.

Selanjutnya, BPOM belum memberikan izin untuk uji klinis fase II Vaksin Nusantara.

Ditolaknya izin uji klinis fase II Vaksin Nusantara oleh BPOM tersebut rupanya tidak dihiraukan oleh pihak produsen.

Ditambah ada sejumlah anggota DPR yang berminat menjadi relawan uji klinis fase II Vaksin Nusantara.

Lalu, apa alasan sejumlah anggota DPR tersebut berani menjadi relawan uji klinis fase II meski belum mendapat restu BPOM?

Kemungkinan alasan pertama, bahwasannya saat ini anggota DPR relawan Vaksin Nusantara ini masih dalam tahap pengambilan sampel darah yang mana belum disuntik vaksin Nusantara.

Pasalnya, Vaksin Nusantara berbasis sel dendritik ini memang membutuhkan sampel darah calon penerimanya.

Ini menjadi salah satu keuntungan adanya Vaksin Nusantara, karena menggunakan sel dendritik maka memungkinkan vaksin ini bisa diproduksi secara personalized, disesuaikan kondisi tiap pasien.

Kemungkinan, hasil uji sampel darah para relawan tersebut akan selesai selama sepekan, jika hasilnya baik, maka mereka akan disuntik Vaksin Nusantara sesuai dengan sampel darah masing-masing.

Berikutnya, tekad anggota DPR relawan Vaksin Nusantara mendukung produk karya anak bangsa jadi satu alasan lain mengapa mereka berani menjadi relawan vaksin Nusantara.

Pengakuan tersebut juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang jadi salah satu relawan Vaksin Nusantara.

"Kita harus mendukung produksi dalam negeri terutama buatan anak bangsa," kata Dasco kepada awak media di RSPAD Jakarta, usai diambil sampel darahnya dalam uji klinis Fase II Vaksin Nusantara. 

Selain Dasco, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo juga mendukung diproduksinya Vaksin Nusantara karya anak bangsa.

"Ada hasil karya putra Indonesia yang terbaik, kemudian uji klinik, kenapa tidak saya? Apapun saya lakukan untuk bangsa dan negara ini," kata Gatot. Kini anggota DPR tengah menanti hasil uji sampel darah untuk uji klinis fase II Vaksin Nusantara, belum ada kabar terbaru terkait pelaksanaan suntik Vaksin Nusantara.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler