Hari Santri Diperingati 22 Oktober 2021, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anggota Dewan Kompak Sarungan

22 Oktober 2021, 18:14 WIB
Ganjar Pranowo ngantor sarungan untuk memperingati Hari Santri Nasional, Jumat 22 Oktober 2021. /Humas Pemprov Jateng

Media Magelang - Hari Santri diperingati pada 22 Oktober 2021, peringatan Hari Santri ini juga begitu kental terasa di lingkungan Pemprov Jateng, mulai dari gubernur hingga anggota dewan.

Jika pada umumnya Peringatan Hari Santri dirayakan oleh para santri dan lulusan santri di seluruh Indonesia, ini Gubernur Jateng dan anggota legislatifnya juga turut serta merayakan.

Bahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan ASN, serta sejumlah anggota legislatif Jateng kompak sarungan untuk ikut peringati Hari Santri ini.

Baca Juga: Sambut Hari Santri Nasional, Ganjar Pranowo Gelar Jateng Bershalawat Virtual

Hal tesebut terlihat saat sidang paripurna yang digelar di Gedung Berlian, pada Jumat, 22 Oktober 3021.

Di ruang sidang paripurna, terlihat sejumlah anggota dewan yang berpakaian ala santri.

Tidak tanggung-tanggung, para anggota dewan kompak memakai baju koko, berpeci, bahkan hingga sarungan.

Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam sidang paripurna nampak mencolok dengan pakaian santrinya.

Baca Juga: Menjadi Provinsi Terbaik Soal Kesetaraan Gender, Ganjar Menegaskan Pengarusutamaan Gender Menjadi Fokus Utama

Ganjar memakai baju koko putih lengan panjang, tampak gagah dengan sarung batik dan peci hitam.

"Selamat Hari Santri. Mudah-mudahan spirit ini bisa membawa kita lebih mencintai bangsa dan negara. Dan spirit perjuangan para ulama dan santri, menjadi semangat pengingat kita untuk menghormati guru dan kiai kita," ujar Ganjar pada awal sambutan.

Sekadar informasi, pada peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2021 ini mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga.

Saat ditemui usai paripurna, Ganjar mengatakan bahwa ia sengaja pakai sarung hari ini.

Selain karena hari Jumat, hari ini sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Santri.

"Jadi pas, maka kita merayakan bersama. Ini anggota DPRD juga banyak yang pakai sarung. Spiritnya kebersamaan," kata Ganjar.

Sidang paripurna hari ini menjadi sangat unik, lanjut dia.

Dikarenakan anggota dewan yang kompak bersidang dengan berpakaian ala santri.

"Mudah-mudahan tidak hanya sarungnya, bajunya, kopiahnya. Tapi spiritnya. Bagaimana spiritual kita menjadi baik, intelektual dan emosional semakin kuat. Kita semakin kompak," pungkas Ganjar.

Para anggota legislatif turut mengapresiasi jalannya rapat paripurna dengan berpakaian ala santri ini.

Mereka mengaku mendapat suasana baru yang unik.

Salah satu anggota DPRD fraksi PKB, Ahmad Fadlun, berkata,
"Saya terimakasih, selaku bagian dari santri dan juga anggota DPRD Jateng. Hari ini peringatan Hari Santri, semangatnya Indonesia banget. Terimakasih pak Ganjar, yang mengeluarkan edaran pada seluruh OPD memakai pakaian ala santri. Ini saya ikut-ikut pakai baju santri."

Hal senada juga disampaikan oleh Sriyanto Saputro selaku anggota DPRD fraksi Gerindra.

Menurutnya, rapat hari ini menjadi hal baru dan luar biasa.

"Kita menghormati Hari Santri, ada informasi katanya pakai pakaian ala santri. Saya bilang pakai sarung boleh nggak, ternyata boleh. Nyaman ternyata, pakai sarung, koko, peci dan pakai sandal," kata dia

Hal tersebut, menurutnya, tidak mengurangi makna dari sidang paripurna itu sendiri.

Bahkan ke depan, ia berharap hal semacam ini bisa menjadi tradisi.

"Mudah-mudahan ini akan jadi tradisi, tentunya kita menghormati bagi agama lain. Ini bentuk kebhinnekaan. Saya rasa nggak masalah, karena ini tidak mengurangi makna dari pekerjaan," lanjut anggota fraksi Gerindra ini.

Tidak hanya memakai pakaian ala santri, ke depan mungkin saja anggota dewan rapat paripurna juga bisa kenakan pakaian adat.

Apalagi di Pemprov Jateng sendiri sudah mengeluarkan aturan bagi ASN untuk memakai pakaian adat Jawa setiap hari Kamis dan pakaian adat nusantara tiap Kamis di akhir bulan.

"Tidak menutup kemungkinan. Dari tata tertib kami pun memungkinkan, sehingga suatu saat paripurna ke depan anggota dewan pakai baju adat juga nggak masalah. Ini bentuk keberagaman kami," pungkas dia.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler