12 November Ditetapkan Sebagai Hari Ayah Nasional, Bagaimana Sejarahnya?

11 November 2021, 15:40 WIB
Sejarah Hari Ayah Nasional 2021. /Pexels-pixabay/

Media Magelang -  Hari Ayah Nasional kini diperingati setiap tanggal 12 November.

Layaknya Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, penetapan Hari Ayah Nasional juga memiliki sejarah dibaliknya.

Umumnya, Hari Ayah Nasional dijadikan momen untuk lebih menghargai perjuangan Ayah sebagai kepala keluarga dengan memberi hadiah atau mengungkapkan rasa terima kasih.

Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Ayah Nasional 12 November, Berawal dari Sayembara Menulis Surat Untuk Ibu 

Meski memberi hadiah kepada Ayah tidak harus menunggu setiap 12 November, namun momen ini bisa digunakan untuk lebih menyayangi dan menghargai orang tua.

Lantas, bagaimana awal mula sejarah Hari Ayah Nasional dicanangkan?

Sejarah Hari Ayah Nasional

Dikutip dari laman Kemendikbud, awal mula sejarah ditetapkannya Hari Ayah adalah atas gagasan dari paguyuban lintas agama dan budaya, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Paguyuban ini membuat sebuah lomba bertemakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu pada tahun 2014 di Solo, Jawa Tengah.

Acara yang diadakan PPIP ini mendapat sambutan baik dari masyarakat sehingga terpilih 70 surat terbaik yang akhirnya dibukukan.

Akan tetapi, panitia dibuat terkejut ketika di akhir acara ada peserta yang bertanya mengenai kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.

Kemudian panitia mencari tahu informasi mengenai kapan peringatan Hari Ayah di Indonesia.

Baca Juga: 10 Twibbon Gratis Hari Ayah Nasional 2021, Segera Pasang dan Unggah di Media Sosial WhatsApp dan Instagram!

Bahkan, PPIP melakukan audiensi hingga ke DPRD Kota Surakarta untuk bertanya apakah ada Hari Ayah Nasional. Jika belum ada, apakah boleh sebuah lembaga atau perorangan menggunakan sebuah hari untuk ditetapkan sebagai Hari Ayah.

Pertanyaan PPIP pada waktu itu belum menemui jawaban yang memuaskan.

Akhirnya PPIP melakukan deklarasi bahwa Hari Ayah Nasional akan diperingati setiap 12 November.

Penetapan deklarasi tersebut dilakukan bersamaan dengan hari kesehatan sehingga semboyan  yang diambil ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya’.

Selain deklarasi, pada waktu yang sama di tempat berbeda tepatnya di Maumere, Flores, NTT diadakan acara peluncuran buku berjudul ‘Kenangan untuk Ayah’.

Buku tersebut memuat 100 surat anak Indonesia yang telah lolos proses seleksi pada Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.

Setelah acara deklarasi, pihak paguyuban lintas agama dan budaya tersebut mengirimkan buku dan piagam deklarasi pada Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat sebagai Kepala Negara saat itu.

Sejak saat itulah, 12 November menjadi perayaan Hari Ayah khusus masyarakat Indonesia.

Peringatan Hari Ayah Nasional memiliki perbedaan dengan sebagian besar negara lain yang merayakan setiap 12 Juni.

Meski waktu perayaan yang berbeda, makna dari Hari Ayah ini tetap sama sebagai momen untuk lebih menghargai perjuangan orang tua yang telah berjasa dalam hidup kita.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler