Network
"Jika ada puing yang tidak bisa menggunakan balon, makan bisa menggunakan kapal derek," jelas Rasyid.
Selain KRI Teluk Mentawai-959 terdapat 11 kapal perang yang mendukung proses pencarian puing dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Baca Juga: Izin BPOM Keluar, Ganjar Pranowo Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Sinovac di Jawa Tengah
Kapal perang yang akan dilibatkan dalam operasi pencarian antara lain KRI Teluk Gilimanuk, KRI Tjiptadi, KRI Parang, KRI Kurau, KRI Cucut, KRI Rigel, KRI John Lie, KRI RE Martadinata, KRI Ngurah Rai, KRI Malahayati dan KRI Leuser.
Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 bernomor registrasi PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak dan jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB.
Titik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak berada pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Baca Juga: Alhamdulillah, Keluarga Kolonel Achmad Baehaqi Menjadi Penumpang Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air
Untuk memudahkan evakuasi, KRI Teluk Mentawai-959 disiapkan mengangkat puing berukuran besar dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
