Vaksin Sinovac Disebut Bisa Sebabkan Kemandulan, Begini Tanggapan Dokter

- 12 Januari 2021, 16:44 WIB
Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /Foto: Pixabay/kfuhlert/Pixabay/kfuhlert

Ia menyatakan tidak ada alasan untuk percaya kalau memblokir syncytin-1 menyebabkan kemandulan, dan hal tersebut senada dengan yang diungkapkan pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja.

Jadi pada dasarnya, tidak ada bukti yang mendukung anggapan vaksin Covid-19 berdampak pada kesuburan, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pertama Jateng Akan Digelar di 3 Daerah Ini, Ganjar Pranowo Ungkap Alasannya

Kemudian para ahli kesehatan dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) setuju mengenai hal tersebut.

ACOG merekomendasikan vaksinasi bagi individu yang berusaha untuk hamil atau sedang mempertimbangkan untuk hamil dan memenuhi kriteria untuk vaksinasi.

“Jadi tidak perlu menunda kehamilan setelah menyelesaikan kedua dosis vaksin Covid-19,” kata Ahli Kesehatan ACOG.

Baca Juga: Diwadahi dalam Kontainer Khusus, Sinovac Kirim 15 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Curah ke Indonesia

Begitu juga beberapa wanita yang berpartisipasi dalam uji klinis untuk dua vaksin (Pfizer dan Moderna) yang hamil selama percobaan, dan tidak ada bukti ada masalah kesuburan terjadi pada mereka.

Selama uji coba vaksin Moderna, 13 peserta hamil, dan selama uji coba vaksin Pfizer, terjadi 23 kehamilan. Sementara satu dari kelompok Pfizer mengalami keguguran, dan orang tersebut menerima plasebo - bukan vaksin.

Dokter spesialis penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner mendesak wanita yang ingin hamil untuk mempertimbangkan risiko tidak mendapatkan vaksinasi.

Halaman:

Editor: Permadi Suntama

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah