Operasi pada hari kelima terhambat oleh faktor alam dengan kondisi gelombang 1-1,5 meter dan kecepatan angin 15-25 knot per detik.
Total penemuan sampai hari Rabu sore yakni 141 kantong jenazah berisi bagian ubuh, 31 kantong berisi serpihan pesawat dan 28 potongan besar pesawat.
Baca Juga: Prestasi Listyo Sigit Prabowo, Bareskrim Polri Sebut Telah Selamatkan Rp3,1 Miliar Uang Negara
Untuk temuan jenazah dan bagian pesawat akan diserahkan ke DVI dan KNKT untuk dilakukan proses lebih lanjut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air dilaporkan hilang kontak dan jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB.
Serpihan pesawat berjenis Boeing 737-500 bernomor registrasi PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak ini pertama kali ditemukan hancur oleh nelayan di sekitar Kepulauan Seribu.
Baca Juga: Tips Anak Nyaman Belajar di Rumah Selama Pandemi Covid-19, Atasi Belajar Tatap Muka yang Diundur
Titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak berada pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat Sriwijaya Air diperkirakan jatuh setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Tim SAR gabungan masih akan terus bekerja mengevakuasi korban dan bangkai pesawat pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan fokus ke 13 sektor di sekitar area jatuhnya pesawat terutama untuk menemukan Cockpit Voice Recorder atau CVR.***