"Ada penambahan terus, artinya instansi, kementerian/lembaga atau korporasi yang punya kemampuan dan fasilitas, semua ingin berkontribusi," kata Rasman.
Penambahan jumlah kapal tersebut berasal dari Basarnas sebanyak tiga kapal, TNI AL (18), Polri (14), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (1), Kementerian Perhubungan (5).
Kemudian, Bakamla sebanyak tiga kapal, BPPT, Bea Cukai dan Antasena/Possi masing-masing satu kapal, selanjutnya KPLP (5), Pemda DKI Jakarta dan Pemkab Kepulauan Seribu masing-masing (4) serta Pelindo ada dua kapal.
Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Pesan Ini untuk Korban Longsor Sumedang
Dari puluhan kapal itu, lanjut dia, untuk deteksi bawah laut, Tim SAR Gabungan mengandalkan tiga kapal yakni KRI Rigel, Baruna Jaya IV dan Kapal Ara Kemenkomarves.
"Tiga kapal ini nanti 'mobile' untuk bisa mendeteksi di bawah permukaan air," katanya.
Sementara itu, perahu karet (RIB/Sea Ridder) dan jetsky mencapai 21 unit dari sejumlah instansi, 15 pesawat dari Basarnas, TNI AL, TNI AU dan Polisi serta ambulans sebanyak 38 unit.
Baca Juga: Cek Penerima BST Kemensos Di dtks.kemensos.go.id KIS Begini Caranya
Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 Diperpanjang Tiga Hari
Untuk operasi pencarian pada hari pertama setelah operasi SAR diperpanjang tiga hari.