Dia menuturkan masyarakat pada wilayah-wilayah tersebut pada saat ini tentunya harus selalu waspada dengan memperhatikan himbauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Selanjutnya, bila wilayah-wilayah berpotensi longsor tersebut masih hujan deras atau ekstrem dihimbau untuk mengungsi pada lokasi-lokasi aman yang sudah ditetapkan oleh BPBD.
Iwan mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan bencana banjir dan longsor, diantaranya hujan ekstrim, alih fungsi lahan, pengurangan kapasitas saluran atau sungai dan ulah manusia sendiri.
Baca Juga: BPPTKG: Gunung Merapi Sudah Alami Erupsi Efusif Sejak 4 Januari 2021
Masyarakat Perlu Menyadari Potensi Bencana Hidroklimatologi
Selain bencana hidrometeorologi, bencana hidroklimatologi juga berpotensi mengakibatkan banjir bandang dan cuaca buruk lainnya.
Untuk mengurangi dampak bencana di masa depan, perencanaan tata ruang kabupaten dan atau kota yang berada pada potensi bencana tinggi harus didesain ulang berdasarkan analisis ilmiah berbasis kebencanaan.
Wilayah Indonesia memiliki tingkat kerawanan bencana alam yang tinggi dan beragam, seperti letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor.
Baca Juga: Live Streaming Bayer Leverkusen vs Borussia Dortmund di Mola TV
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang 1-16 Januari 2021.