Ketum Seknas Jokowi Jateng Mengkritik Pedas Perkara Nama Ganjar di Soal Buku Agama

- 9 Februari 2021, 13:43 WIB
Ilustrasi buku
Ilustrasi buku /

Media Magelang - Beberapa waktu ini beredar soal di buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan PT Tiga Serangkai tahun 2020. Dalam soal tersebut disebutkan Ganjar tidak pernah bersyukur.

Disebutkan juga dalam soal itu bahwa setiap Idul Adha, Ganjar Pranowo tidak pernah berkorban dan tidak pernah sholat.

Beredarnya soal ini menuai kritikan, Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah, Bambang Mugiarto meminta Penerbit Tiga Serangkai harus bertanggung jawab.

Baca Juga: Distribusi BST Kemensos, PT Pos Indonesia Siapkan Pos Biro Mobile

Menurut Bambang, soal tersebut menimbulkan adanya potensi keresahan masyarakat.

“Ini berbahaya. Saya mencium ada nuansa politik praktis dalam materi buku. Mengarah pada doktrin politik kepada peserta didik. Meskipun tidak secara ekspilisit menyebut nama Ganjar Pranowo, tetapi soal seperti ini berpotensi menggiring tafsir kepada siswa bahwa nama Ganjar identik dengan Gubernur Jawa Tengah," kata Bambang. Dikutip Media Magelang dari press release.

Bambang juga meminta agar pihak kepolisian juga diharapkan peran aktifnya dengan memanggil pihak tigas serangkai untuk melakukan klarifikasi.

Baca Juga: Pemprov Jawa Tengah Targetkan 870.372 Pedagang Pasar Divaksin Covid-19 Februari 2021

"Saya kira, ada potensi keresahan dimasyarakat akibat beredarnya konten soal tersebut. Oleh sebab itu, untuk mencegahnya, pihak kepolisian juga diharapkan peran aktifnya dengan memanggil pihak tiga serangkai, agar ada klarifikasi," kata Bambang.

Lebih lanjut, Bambang menyebutkan klarifikasi itu dibutuhkan supaya masyarakat mendapat kejelasan dan mengetahui apa maksud nama 'Ganjar' dalam soal tersebut.

“Supaya jelas dan diketahui apa maksud dari konten soal yang menyebut nama 'Ganjar' itu," kata Bambang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 9 Februari 2021: Aries, Taurus, dan Gemini Hati-hati dalam Bertindak

Menurut Bambang, persoalan ini adalah masalah serius. Soal-soal seperti itu yang tercantum dalam buku dapat membahayakan pikiran anak didik.

“Ini berarti, sama dengan membahayakan nasib negara," kata Bambang.

“Seharusnya, Penerbit Tiga Serangkai belajar dari kasus sebelumnya. Dia pernah juga diprotes keras oleh KPAI karena buku berbau masturbasi. Jika terus melakukan kesalahan, jangan salahkan jika masyarakat bertindak," kata Bambang menambahkan.

Baca Juga: Menpora Kunjungi Kapolri Demi Kegiatan Olahraga Bisa Diadakan Saat Pandemi

Bambang juga mendorong agar Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk segera merespon kasus ini. Menurut dia, Penerbit sebagai anggota terikat untuk menangani keluhan dari konsumen baik secara tertulis maupun lisan.

“Setau saya ada kode etik yang mengikat bagi Penerbit. Sebagai anggota IKAPI, penerbit harus menghargai dan peduli terhadap kepentingan lingkungan dan sosial dimasyarakat," ujar Bambang.

Beredarnya soal tersebut di ranah publik kini berbuntut panjang hingga menuai kritik dari Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah, Bambang Mugiarto.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah