Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar mendapat Pelatihan Online Merakit Bom

- 30 Maret 2021, 20:03 WIB
Pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar ternyata berlatih merakit bom secara online.
Pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar ternyata berlatih merakit bom secara online. /Foto: Antara Foto / Arnas Padda/

Media Magelang - Pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar ternyata mendapatkan pelatihan merakit bom secara online.

Hal tersebut diungkapkan oleh pihak Kepolisian RI pada Senin, 29 Maret 2021.

Pihak Kepolisian juga menegaskan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah, atau yang lebih dikenal dengan JAD.

Kelompok JAD tersebut diketahui pernah terlibat dalam pemboman Gereja Katolik di Jolo, Filipina.

Baca Juga: Informasi Pembuatan SKCK di Polres Magelang untuk Syarat CPNS 2021

Baca Juga: Usai Divaksin Dosis Pertama, Presiden Pakistan Positif Covid-19

Baca Juga: Pantau Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Solo, Ganjar Pranowo Minta Protokol Kesehatan Diperketat

Saat ditanya bagaimana pelaku merakit bom sehingga bisa digunakan untuk meledakkan Gereja Katedral Makassar, yang diketahui bom tersebut bertekanan tinggi, Komisaris Jenderal Amar dari BNPT menjelaskan, sebagaimana dilansir Media Magelang dari Portal Jember, 30 Maret 2021, pelaku mendapatkan pelatihan secara online.

“Ada informasi terkait pelatihan online di media sosial yang mereka kembangkan. Jadi mereka mengembangkan prosedur pembuatan bahan peledak, dan ada beberapa narasumber senior yang dilatih di luar negeri,” ujar Komisaris Jenderal Amar.

Seperti telah diwartakan sebelumnya, pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar adalah sepasang suami istri yang baru memasuki usia pernikahan 7 bulan.

Baca Juga: Disebut Tak Lanjut, PLN Kembali Salurkan Subsidi Listrik hingga Juni 2021, Begini Penjelasannya

Baca Juga: Warganet Terus Tanya Kapan Sekolah Tatap Muka Mulai, Nadiem Makarim: Banyak yang Enggak Ngerti

Baca Juga: Catat! 9 Sekolah Kedinasan Ini Buka Formasi CPNS 2021

Sementara itu, pihak Kepolisian RI juga menuturkan, setelah peristiwa bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, polisi berhasil meringkus anggota JAD yang lain, 4 orang di Jakarta dan Bekasi, satu orang lagi ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Senin, 29 Maret 2021.

“Mereka tergabung dalam kelompok belajar bernama Vila Mutiara, dimana masing-masing berperan menyebarkan doktrin, merencanakan jihad, dan juga berperan membeli bahan untuk dijadikan bom,” jelas pihak Kepolisian.

Dengan begitu, terungkap bahwa pelaku bom bunuh diri Makassar merakit sendiri bom tersebut melalui pelatihan online yang ia ikuti.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x