Namun, Ganjar Pranowo menegaskan hal ini dilakukan bukan semata-mata sebagai reaksi terhadap suatu kondisi di kalangan masyarakat beragama.
Menurutnya, hal ini sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, namun dengan melihat adanya kondisi di beberapa kota belakangan ini, perlu untuk memunculkan kembali narasi yang baik.
“Saat peringatan keagamaan nanti, baik juga kita mulai menunjukkan pada semua bahwa Jateng cinta damai, semua saling menghormati dan menghargai,” terang Ganjar.
Pungkasnya, ia mengimbau masyarakat untuk tidak usah panik dan takut. Dirinya juga menjamin keamanan semua warga Jawa Tengah untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing.
Belajar dari kejadian terkait radikalisme dan terorisme di berbagai kota, Ganjar Pranowo ajak tokoh lintas agama untuk sebarkan pesan bahwa Indonesia, khususnya warga Jawa Tengah butuh perdamaian.***