"Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik (thrust fault), " lanjutnya.
Gempa susulan Jatim pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa. Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik (thrust fault).— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) April 11, 2021
Baca Juga: Isu Terduga Teroris FA Pengurus Muhammadiyah, Polri: Memang Strateginya Agar Terjadi Konflik
Baca Juga: Gandeng BPIP, Seleksi Paskibraka Jateng jadi Program Percontohan Nasional
Baca Juga: LIVE STREAMING VIDIO Persib vs Persibaya Piala Menpora 2021, Kick Off Pukul 18.15 WIB
Meski demikian, BMKG melaporkan bahwa gempa M 5,5 yang memiliki episentrum di laut dengan jarak 80 km arah barat daya dari Kabupaten Malang dan kedalaman 98 KM ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Pemkab Malang juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana pasca gempa M 6,1 yang juga menimbulkan kerusakan bangunan dan jatuhnya korban jiwa.
Setidaknya terdapat 21 kecamatan terdampak gempa yaitu Gondanglegi, Sumberpucung, Gedangan, Turen, Dampit dan Poncokusumo. Selain itu juga di Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Wagir, Wajak, dan Jabung.
"Kami menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi," kata Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono seperti dilansir dari AntaraNews.
Gempa M 6,1 yang mengguncang Malang dan sekitarnya pada 10 April 2021 sekitar pukul 14.00 memang membuat beberapa warga ketakutan bahkan beberapa diantaranya tidak berani tidur di dalam rumah.
Gempa susulan sebesar M 5,5 yang terasa di wilayah Malang dan sekitarnya ini cukup membuat panik warga yang masih trauma akan kejadian gempa kemarin.***