Media Magelang – Penembakan beberapa guru dan pembakaran beberapa sekolah di Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuktikan bahwa guru kurang bisa dihormati.
Penembakan tersebut menyedot perhatian beberapa pihak termasuk Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela HAM Sedunia), Theo Hesegem, dan ia juga mengatakan hal sama bahwa guru seharusnya dihormati.
Menurut Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), penembakan guru di Papua membuktikan bahwa profesi guru selama ini beresiko sangat berat yang berujung pada kematian.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris Gratis, Brighton vs Everton 13 April 2021 02.15 WIB
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 13 April 2021 Palembang, Sulawesi Selatan Lengkap dan Akurat
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 13 April 2021 Papua, Jayapura dan Papua Barat
Meski demikian, guru pun masih dianggap enteng dan banyak oknum yang kurang bisa menghormati martabat guru.
Dilansir Media Magelang dari Islam NU, penembakan yang menimpa guru di Papua itu terjadi di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada pukul 09.30 WIT, Kamis 8 April 2021.
Guru tersebut tewas setelah ditembak sebanyak dua kali oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang masuk ke dalam kios rumahnya.