Jokowi juga menyinggung adaptasi cepat masyarakat terhadap revolusi industri 4.0. Perilaku baru yang sebelumnya kita ragu-ragu untuk melakukannya.
Seperti bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, serta berbagai inovasi baru tercipta berkat kemajuan teknologi.
“Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini, agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif,” ungkapnya.
Jokowi juga menyebut pandemi seperti kawah candradimuka, menguji, mengajarkan, dan mengasah kemampuan kita sebagai bangsa.
“Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan,” jelas Jokowi.
Sementara, Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam pidatonya juga menyampaikan hal yang hampir sama.
La Nyalla menyebut pandemi telah memperlihat kondisi kesiapan rumah sakit kita yang lemah saat digempur pandemi.
Ketua DPD RI itu menyatakan, tidak setuju negara dianggap gagal menanggulangi pandemi. Tapi tak menolak jika disebut ada kekurangan.
“Bahwa ada kekurangan, memang harus diakui,” ungkap Mantan Ketua PSSI itu.
Baik Jokowi atau La Nyalla berharap kita semua mau mengambil hikmah atau pelajaran penting dari situasi pandemi untuk kemajuan bangsa di masa mendatang. ***