Sementara isu yang berkembang, Garuda Indonesia tengah mengalami kesulitan finansial karena terdampak pandemi.
Itu pula yang menjadi alasan Peter dan Yenny memutuskan mundur dari jabatanya.
Baik Peter atau pun Yenny mengungkapkan alasan yang sama terkait pengunduran dirinya, terkait efisiensi anggaran, demi menekan biaya operasional.
“Akibat pandemi, maskapai kebanggaan kita, Garuda Indonesia mengalami penurunan pendapatan drastis,” tulis Yenny dikutip Media Magelang dari akun Twitternya.
Selama pandemi, Garuda Indonesia mengalami kesulitan keuangan. Untuk cover cost terbang justru berasal dari penerbangan kargo.
Perlu diketahui, Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan sipil komersial pertama di Indonesia. Maskapai berstatus usaha milik negara.
Sejarahnya, perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, berkonsekuensi kepada penyerahan seluruh kekayaan Pemerintahan Hindia Belanda kepada Republik Indonesia Serikat.
Kekayaan pemerintahan Hindia Belanda termasuk perusahaan maskapai bernama KLM pun turut diserahkan.
Pada 21 Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah Indonesia dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional.
Presiden Soekarno memilih dan memutuskan “Garuda Indonesian Airways” (GIA) sebagai nama maskapai ini. ***