Menurut mantan Kapolda Banten ini, peserta lomba nantinya juga dipersilahkan untuk menuangkan segala bentuk ekspresi dan pandangannya terhadap institusi Korps Bhayangkara.
Sigit menegaskan, Polri bukanlah lembaga yang anti-kritik.
Pasalnya, kata Sigit, jajarannya sangat menjunjung tinggi kebebasan berpendapat sebagaimana sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia.
Oleh sebab itu, Sigit justru menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada warga ataupun peserta yang telah menyampaikan kritik.
Apalagi jika kritik yang disampaikan merupakan kritik yang membangun institusi Polri kedepannya.
Bagi Sigit, hal itu justru bisa dijadikan bahan evaluasi untuk seluruh jajaran, agar Korps Bhayangkara kedepannya bisa menjadi seperti apa yang diinginkan dan dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.
"Polri tidak akan pernah anti-kritik. Semua masukan yang sifatnya membangun akan kita tampung, untuk dijadikan bahan instrospeksi agar menjadi semakin baik kedepannya," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Semangat anti-kritik, ujar Sigit sudah digelorakan sejak dirinya mengusung konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan) di internal Polri.
Sigit mengatakan gagasan tesebut lahir karena semangat perubahan yang lebih baik untuk institusi Polri.