Mengenal HOS Tjokroaminoto, Pahlawan Nasional sebagai Guru Tokoh Pergerakan Bangsa

- 19 November 2021, 11:00 WIB
Hos Cokroaminoto.
Hos Cokroaminoto. /Tangkap layar Youtube.com/Tvone

Media Magelang - HOS Tjokroaminoto memiliki nama lengkap Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto merupakan pahlawan nasional yang aktif dalam pergerakan bangsa.

HOS Tjokroaminoto kerap disebut sebagai guru para tokoh pergerakan bangsa karena beliau adalah guru dari beberapa tokoh besar bangsa Indonesia seperti Soekarno, Hamka, Semaun, serta Kartosoewirjo.

Lahir 16 Agustus 1882 di Madiun dari keluarga seorang wedana, HOS Tjokroaminoto memiliki prinsip untuk tidak tinggal dengan keluarganya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Putri Mako, Putri Pangeran Jepang Tinggalkan Kerajaan Demi Menikah dengan Rakyat Biasa

Pada tahun 1907, Tjokroaminoto memilih pindah dan menetap di Kota Surabaya tepatnya di Jalan Peneleh no. 7 bersama anak dan istrinya.

Di tempat bersejarah inilah merupakan saksi bisu bagi para tokoh pergerakan bangsa yang pernah tinggal menjadi anak kost.

Sampai saat ini, lokasi bersejarah tersebut masih terjaga dan bisa untuk dikunjungi.

Pada tahun 1913 hingga 1921 hampir setiap hari para tokoh pergerakan bangsa berkumpul dan berdiskusi di rumah HOS Tjokroaminoto.

Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2021, Cocok Untuk Update Di Story Instagram, Facebook hingga WhatsApp

Rumah Tjokroaminoto menjadi tempat yang paling nyaman dan asik untuk disinggahi bagi para tokoh pergerakan bangsa pada saat itu.

Meski terlahir dari keluarga bangsawan, Tjokroaminoto sangat menentang perlakuan yang membeda-bedakan antara rakyat biasa dengan kaum ningrat dan penjajah Belanda.

Tjokroaminoto aktif berorganisasi dengan ikut mendirikan Sarekat Islam dan kemudian menjadi pemimpin Sarekat Islam Surabaya periode 1912 hingga 1934.

Bersama dengan organisasi Sarekat Islam, beliau membela rakyat kecil yang tertindas. Oleh karena itu beliau dianggap sebagai penyelamat yang sudah ditunggu sejak lama kedatangannya.

Bangsa Belanda memiliki julukan tersendiri yang disematkan pada Tjokroaminoto yaitu 'Raja Tanpa Mahkota'.

Selain itu, Tjokroaminoto memiliki kepiawaian berpidato dengan suara lantang dan memukau ribuan orang yang mendengarkannya.

Bahkan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno yang dikenal sebagai orator ulung beliau pun belajar berpidato dari Tjokroaminoto.

Disela kesibukannya sebagai ketua Sarekat Islam Surabaya, Tjokroaminoto juga aktif sebagai penulis yang kritis. Beliau memimpin koran 'Oetoesan Hindia' di Surabaya.

 
Pada tahun 1924 Tjokroaminoto memberikan salah satu karya tulisan yang sangat dikenal dengan berjudul 'Islam dan Sosialisme'.

Sebelum hari kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, pada 17 Desember 1934 Tjokroaminoto dinyatakan meninggal dunia dan menjadi duka yang mendalam.

Meski sudah tiada, jasanya masih terkenang sehingga pada tahun 1961 beliau resmi dianugerahkan sebagai Pahlawan Nasional.

Berkat jasa-jasa yang telah didedikasikan untuk memajukan bangsa Indonesia, sampai saat ini nama HOS Cokroaminoto harum dan digunakan sebagai nama jalan di berbagai wilayah Indonesia.***

Editor: Dinda Silviana Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x