Happy juga mengatakan jika Shane tidak mengetahui rencana penganiayaan David, saat menjemput dirinya Mario hanya mengajak untuk pergi ke daerah Lebak Bulus Jakarta namun ternyata tujuan dialihkan ke tempat kejadian perkara untuk bertemu David.
Happy juga mengungkapkan kesaksian dari ayah Shane Lukas sebelum anaknya ikut Mario Dandy Satriyo.
Disebut jika Shane sempat menolak permintaan dari pelaku utama.
Namun karena Mario Dandy Satriyo dinilai memiliki kendali penuh terhadap Shane Lukas, membuatnya terpaksa menuruti permintaan tersangka utama.
Shane kemudian dijemput dengan menggunakan mobil Rubicon yang saat ini disita.
“Ada relasi ketergantungan karena menurut bapaknya, S itu ditelepon berkali-kali dan S tidak mau. Dandy langsung jemput pakai Rubicon itu,” kata Happy.
“Salah satu yang dia ketergantungan, jadi yang minta pelat nomor itu diganti atas perintah si Dandy,” ucap Happy melanjutkan.
Tidak hanya itu, status ayah Mario Dandy sebagai pejabat membuat Shane selalu menuruti apa yang diperintah oleh pelaku utama penganiayaan, termasuk merekam kejadian penganiayaan tersebut.