Presiden Jokowi Akui Sakit Kepala 2 Minggu Urusi Sepakbola Piala Dunia U-20, Curhat Begini ke Ketum Parpol  

- 3 April 2023, 07:15 WIB
Jokowi saat bertemu dengan pemain Timnas Indonesia U-20
Jokowi saat bertemu dengan pemain Timnas Indonesia U-20 /Twitter @Jokowi
 
Media Magelang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui, bahwa dirinya mengalami sakit kepala selama 2 minggu.
 
Sakit kepala yang diakui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 2 minggu ini terkait urusan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui sakit kepala yang ia alami selama 2 minggu, karena mengurusi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 ini disampaikan saat dirinya memberi sambutan dalam Silaturahmi Ramadhan, yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN, Minggu 2 April 2023.
 
"Tapi yang urusan bola ini memang, pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing, betul," ujar Presiden Jokowi, dikutip dari Antara.
 
 
Diberitakan sebelumnya, pada 29 Maret 2023, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. 
 
Pencabutan status tersebut membuat timnas Indonesia tak berhak tampil di Piala Dunia U-20, dan sangat membuat kecewa seluruh masyarakat Indonesia.

"Karena apapun itu sudah, sulitnya sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah itu yang mengajukan bukan 1, 2, 3 negara, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan lobi sana, lobi sini menyampaikan apa kesiapan infrastruktur dan fasilitas fasilitas kita, akhirnya terakhir tiga negara dan kita dipilih," cerita Presiden Jokowi.
 
 
Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah menyiapkan infrastruktur selama tiga tahun, agar Indonesia mampu menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 di enam provinsi.

"Kita menyiapkan tiga tahun, lapangannya dicek, diperbaiki, dicek lagi, diperbaiki, dicek lagi, tidak semudah itu dan saat kita menandatangani country house guarantee, di situ sudah tercantum semuanya apa-apa yang harus kita komitmenkan dan kita tanda tangan," papar Presiden Jokowi.

Demikian pula halnya dengan provinsi dan kota yang ditunjuk sebagai tempat penyelenggara, mereka juga sudah menandatangani semua dokumen persyaratan sebagai panitia Piala Dunia U-20 2023.

"City house komitmen tanda tangan tanda tangan ada semuanya, tapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah, kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi. Itu aja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola, tapi aduh pusing, pusing betul ngurusi bola itu, pusing," ungkap Presiden Jokowi.

Dengan pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang dilakukan oleh FIFA, maka timnas Indonesia U-20 juga dibubarkan.
 
Akan tetapi, timnas tersebut akan dijadikan  satu klub untuk mengikuti kompetisi reguler.
 
Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir, untuk kembali membuka komunikasi dengan FIFA agar Indonesia tetap menjadi bagian dari keluarga besar FIFA.

Pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 menjadi perhatian banyak pihak, dikarenakan  munculnya penolakan terhadap kedatangan timnas Israel sebagai salah satu calon peserta. 
 
Gubernur Bali I Wayan Koster bahkan sampai mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, untuk menyatakan keengganan Bali menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang melibatkan timnas Israel.

Munculnya penolakan tersebut kemudian membuat FIFA membatalkan jadwal drawing peserta grup Piala Dunia U-20, yang seharusnya digelar Jumat 31 Maret 2023.
 
Setelah pembatalan jadwal drawing tersebut, FIFA kemudian benar-benar mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
 
Dengan mengurusi pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah sepakbola Piala Dunia U-20, Presiden Jokowi mengakui dirinya mengalami sakit kepala selama 2 minggu.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x