Udara Jakarta Jadi Terburuk di Dunia Minggu Pagi, Begini Upaya Pemrov DKI Tanggulangi Polusi Udara

- 14 Agustus 2023, 19:00 WIB
Udara Jakarta Kembali Jadi Terburuk di Dunia pada Minggu Pagi Begini Upaya Pemrov DKI Tanggulangi Pencemaran Udara Ini /Dok. Freepik.com
Udara Jakarta Kembali Jadi Terburuk di Dunia pada Minggu Pagi Begini Upaya Pemrov DKI Tanggulangi Pencemaran Udara Ini /Dok. Freepik.com /



Media Magelang - Pada Minggu pagi tepatnya pada tanggal 13 Agustus 2023, Jakarta kembali meraih predikat yang tidak menguntungkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di seluruh dunia. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.42 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 172. 
 
Angka ini menempatkan Jakarta dalam kategori udara tidak sehat dengan tingkat pencemaran udara utama adalah PM2.5.

Beberapa daerah di dalam kota Jakarta bahkan mengalami kondisi yang sangat buruk, dengan indeks kualitas udara yang melampaui angka 201. 
 
 
Daerah-daerah tersebut antara lain Cilandak Timur dan Kebayoran Lama, dengan masing-masing indeks kualitas udara mencapai 206.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan bahwa penurunan kualitas udara yang signifikan di ibu kota ini disebabkan oleh musim kemarau yang sedang berlangsung. 
 
Kekurangan hujan dan cuaca yang kering menjadi faktor utama dalam meningkatkan tingkat pencemaran udara.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyusun tiga strategi utama. 
 
Pertama, perusahaan-perusahaan di daerah ini diharapkan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) bagi karyawan mereka. 
 
Dengan mengurangi jumlah orang yang bepergian ke kantor, polusi akibat transportasi dapat berkurang secara signifikan.

Kedua, untuk mengurangi penggunaan transportasi pribadi yang kerap menjadi penyumbang besar polusi udara, Pemprov Jakarta mendorong masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum. 
 
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan-jalan kota, sehingga emisi gas buangnya dapat ditekan.

Terakhir, namun tidak kalah penting, Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau kepada semua warga Jakarta untuk secara aktif memantau dan memeriksa kondisi kualitas udara melalui situs web resmi yang disediakan. 
 
Dengan mengakses informasi ini secara teratur, warga dapat mengambil tindakan pencegahan atau melindungi diri saat kualitas udara berada dalam tingkat yang tidak sehat.

Dalam situasi yang semakin mendesak ini, langkah-langkah tegas dan kerjasama dari semua pihak menjadi sangat penting untuk memitigasi masalah pencemaran udara di Jakarta. 
 
Selain upaya pemerintah, partisipasi aktif masyarakat juga akan berperan penting dalam menjaga kualitas udara yang lebih baik bagi kesehatan dan lingkungan serta udara Jakarta di masa depan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x