Warga Jateng Tertular Cacar Monyet, Berikut Ini Gejala dan Cara Pencegahannya

4 Agustus 2022, 21:37 WIB
Gejala dan cara pencegahan cacar monyet /

Media Magelang - Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat zoonosis.

Zoonosis merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini merupakan penyakit endemik di Afrika Barat dan Tengah.

Beberapa waktu lalu Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan saat ini wabah tersebut telah melanda negara-negara di Benua Amerika dan Eropa.

Namun, hingga saat ini belum ditemukan kasus cacar monyet yang dilaporkan dari Indonesia.

Warga jawa tengah (Jateng) dikabarkan ada yang tertular cacar monyet. Menurut Dinas Kesehatan bahwa warga tersebut statusnya masih sebatas suspek atau bergejala.

Baca Juga: Update Cacar Monyet: Bermutasi Sangat Cepat, Gejala Aneh, dan Menular Lewat Udara

Diketahui, pasien suspek cacar monyet itu diidentifikasi sebagai laki-laki berusia 55 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Saat ini, Kemenkes terus melakukan pengecekan berkala ke Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk memastikan hasil investigasi.

"Sampai sekarang sedang kami cek ke Dinas Kesehatan Jawa Tengah oleh petugas Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes," kata Dirut RSPI Sulianti Saroso Jakarta menambahkan.

Namun begitu, Kemenkes berharap bahwa pasien suspek di Jawa Tengah hanya cacar biasa, yang bukan monkeypox.

Baca Juga: Unduh atau Download Video MP4 YouTube Gratis via Link Savefrom.net

Adapun terkait gejala dan cara pencegahan cacar monyet, berikut ini penjelasan resmi dari WHO.

Tanda dan gejala cacar monyet

- Periode invasi ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan astenia hebat (kekurangan energi).

Limfadenopati merupakan ciri khas cacar monyet dibandingkan dengan penyakit lain yang awalnya mungkin tampak serupa (cacar air, campak, cacar)

- Erupsi kulit biasanya dimulai dalam 1-3 hari setelah demam.

Ruam pada kulit cenderung lebih terkonsentrasi pada wajah dan ekstremitas daripada di bagian tubuh lainnya.

Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus status kesehatan pasien, dan sifat komplikasi.

Pencegahan cacar monyet

- Pengawasan dan identifikasi cepat kasus baru sangat penting untuk pengendalian wabah. Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi karena sangat berisiko.

- Hindari kontak tanpa pelindung dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati, termasuk daging, darah, dan bagian lainnya.

- Daging atau bagian hewan harus dimasak dengan matang sebelum dimakan.

- Mencegah wabah cacar monyet dengan pembatasan perdagangan hewan.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya kewaspadaan untuk mencegah terjadi penularan kasus tersebut di Indonesia.

3 Langkah Pencegahan Penyebaran Cacar Monyet

Berikut ini adalah beberapa sikap preventif yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran cacar monyet ditengah masyarakat, diantaranya adalah:

Memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait monkeypox yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

Mengeluarkan Surat Edaran NOMOR: HK.02.02/C/2752/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Monkeypox di Negara non Endemis

Melakukan revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO,

Upaya tersebut diharapkan mampu mencegah penyakit cacar monyet masuk dan menyebar di tengah masyarakat Indonesia.

Upaya Pencegahan Masyarakat

Dalam menghadapi potensi penyebaran ditengah masyarakat, pemerintah memberikan himbauan untuk menerapkan pola hidup bersih seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindar dari kerumunan,

Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala cacar monyet agar bisa segera mendapatkan diagnosa dan penanganan secara cepat dan tepat.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler