Sederet Kisah Tak Terlupakan Dari Olimpiade Tokyo 2021: Emas Greysia/Apriyani hingga Kesehatan Mental Atlet

- 9 Agustus 2021, 08:15 WIB
Penutupan Olimpiade Tokyo 2020, Hashtag ClosingCeremony Trending Twitter
Penutupan Olimpiade Tokyo 2020, Hashtag ClosingCeremony Trending Twitter /Karawangpost/Twitter @Olympics

Akhirnya tim Rusia (dibawah bendera ROC) meraih emas di nomor beregu dan AS meraih perak.

Simone Biles mengakui dimana saat berada dalam situasi dengan tingkat stress tinggi dirinya merasa panik.

Keputusan Simone Biles tentu mengejutkan namun menyadarkan banyak orang bahwa dibalik kegemerlapan prestasi para atlet, mereka juga manusia biasa yang bisa merasa sedih, depresi, dan butuh jeda sejenak untuk memulihkan kesehatan mentalnya.

Berbagi itu indah: kisah mengharukan di lompat tinggi putera

Ini adalah kejadian langka yang menggambarkan indahnya persahabatan di tengah persaingan di arena olah raga.

Atlet Qatar Mutaz Essa-Barshim dan pelompat tinggi Italia Gianmarco Tambieri sama-sama berhasil lompat di ketinggian 2.37 meter.

Namun saat lompatan ditinggikan menjadi 2.39 meter, keduanya gagal setelah tiga kali mencoba.

Lalu, ofisial Olimpiade menawarkan lompatan penentu dan saat itu bisa saja Mutaz Essa-Barshim yang juga juara dunia 2019 meraih emas sendirian.

Namun atlet Qatar tersebut malah bertanya apakah memungkinkan jika ada dua peraih emas, dan sang ofisial mengangguk.

Mutaz Essa-Barshim dan Gianmarco Tamberi langsung bergandeng tangan dan mengitari lapangan dengan bendera negara masing-masing.

Halaman:

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah