Network
Media Magelang - Cek fakta di sini tentang kabar FIFA membekukan kompetisi sepakbola Indonesia selama 8 tahun.
Tragedi Kanjuruhan Malang dikabarkan berimbas pada kompetisi sepakbola Indonesia yang dibekukan oleh FIFA selama 8 tahun.
Kabar pembekuan kompetisi sepakbola Indonesia oleh FIFA selama 8 tahun itu tentu saja sangat mengecewakan.
Seperti diketahui bersama, Sabtu 1 Oktober 2022 adalah hari yang memilukan bagi para pecinta sepakbola di seluruh Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan Malang tidak hanya menarik simpati warga lokal atau Indonesia saja, tapi juga insan persepakbolaan internasional.
Ucapan belasungkawa tak henti-hentinya mengalir dari klub-klub sepakbola besar internasional, maupun dari para pemain sepakbola itu sendiri.
Hingga saat ini, disinyalir korban Tragedi Kanjuruhan Malang masih bertambah.
Di tengah kondisi yang sedang berduka ini, muncul unggahan di Twitter yang menyatakan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan pernyataan ancaman pembekuan kompetisi sepak bola di Indonesia selama 8 tahun.
Berikut narasi yang diunggah dalam Twitter tersebut.
"Kabar terakhir FIFA mengancam membekukan kompetisi di Indonesia selama 8 tahun, semoga ancaman itu benar terlaksana agar seluruh pelaku sepakbola di Indonesia bisa introspeksi dan berubah. Kita tak akan mati karena tak ada sepakbola, tapi kita bisa mati gara-gara nonton bola."
Unggahan tersebut muncul di Twitter pada 2 Oktober 2022, pukul 02.18 WIB.
Unggahan itu telah disukai lebih dari 50 ribu pengguna lain di Twitter, dan di komentari lebih dari 1.700 komentar, serta diunggah ulang sebanyak lebih dari 17 ribu kali.
Tak hanya Twitter, sejumlah situa online di Indonesia juga mengunggah artikel yang menyatakan FIFA membekukan kompeti sepakbola Indonesia selama 8 tahun seb sanksi atas Tragedi Kanjuruhan Malang.
Tapi benarkah pihak FIFA memberikan sanksi pembekuan kompetisi sepakbola Indonesia selama 8 tahun sebagai imbas Tragedi Kanjuruhan Malang?
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari FIFA yang memberikan ancaman pembekuan kompetisi sepakbola Indonesia selama 8 tahun, karena Tragedi Kanjuruhan Malang yang menelan korban ratusan jiwa.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada Minggu 2 Oktober 2022, memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang.
"Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," ujar Gianni Infantino.
Gianni Infantino yang berasal dari Italia itu menyatakan tragedi di Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022 menjadi hari gelap bagi semua yang terlibat dalam sepakbola, sekaligus menjadi tragedi di luar akal sehat.
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada masa yang sulit ini," ucap Gianni Infantino.
Dilaporkan juga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tetap berkomunikasi dengan FIFA, agar terhindar dari sanksi akibat Tragedi Kanjuruhan Malang di akhir laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
"Kami berharap kejadian ini tidak menjadi rujukan atau landasan FIFA untuk mengambil keputusan-keputusan yang tidak baik dan tidak menguntungkan Indonesia dan, khususnya, PSSI," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.
Terkait ada atau tidaknya sanksi dari FIFA, Yunus Nusi mengaku belum memastikan lagi.
Tapi, ia yakin bahwa FIFA tidak akan mengambil keputusan yang gegabah.
Dengan demikian, kabar tentang FIFA membekukan kompetisi sepakbola Indonesia selama 8 tahun sebagai imbas dari Tragedi Kanjuruhan Malang adalah hoaks, atau berita bohong yang harus dicek faktanya terlebih dulu.***
