Network
Media Magelang - Tottenham Hotspur menghadapi nasib yang kurang menguntungkan setelah mereka tersingkir dari ajang Piala Carabao setelah bermain imbang 1-1 dan kalah dalam adu penalti melawan Fulham.
Penalti aneh yang dilakukan Davinson Sanchez Spurs justru merugikan Spurs pada laga tersebut.
Gol pertama dalam pertandingan ini dicetak oleh Richarlison, menyamakan kedudukan setelah gol bunuh diri Micky van de Ven yang memberikan keunggulan awal bagi Fulham di menit ke-19.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga menit ke-90, sehingga memaksa adu penalti.
Sayangnya, dalam adu penalti tersebut, tendangan mendatar Davinson Sanchez yang dapat diselamatkan oleh Marek Rodak menjadi kegagalan yang sangat merugikan Totenham.
Sementara itu, Kenny Tete dari Fulham berhasil mencetak gol penalti kelima yang memastikan tempat mereka di putaran ketiga.
Tottenham Hotspur harus meninggalkan kompetisi Piala Carabao dan hanya memiliki satu pilihan realistis untuk mencoba mengakhiri kekeringan trofi yang telah berlangsung sejak tahun 2008.
Kedua tim ini sebelumnya telah tersingkir dari kompetisi Piala Carabao pada musim lalu.
Namun, dalam pertemuan kali ini, terjadi perubahan signifikan dengan 15 perubahan yang dilakukan oleh kedua tim secara keseluruhan.
Tottenham Hotspur membuat sembilan perubahan dalam pertandingan ini.
Hal ini menunjukkan berbagai perubahan taktik yang dilakukan oleh sang pelatih, Postecoglou.
Meskipun Tottenham Hotspur menghadapi hasil yang kurang memuaskan, fans di stadion Craven Cottage tampaknya lebih fokus pada ketidakpuasan mereka terhadap ketua klub, Daniel Levy.
Nyanyian dan seruan agar Levy meninggalkan klub terdengar di antara para penggemar Spurs.
Pada akhirnya, adu penalti menjadi penentu nasib Tottenham Hotspur dalam kompetisi ini.
Performa Sanchez yang bercampur aduk selama pertandingan dan keputusan pengambilan penalti yang aneh, menjadi faktor utama di balik kekalahan tim ini.
Tottenham Hotspur harus mengakui kemenangan Fulham dan meninggalkan Piala Carabao dengan kepala tertunduk.***
