Media Magelang - WormGPT merupakan chatbot berbahaya yang banyak sumber mengatakan bahwa tool AI ini dirancang untuk membantu penjahat dunia maya dalam melakukan aktivitas ilegal, atau yang kita kenal dengan penjahat siber.
Beberapa praktisi bahkan menyarankan masyarakat awam untuk tidak menggunakan WormGPT tanpa mengetahui resiko dan konsekuensinya.
Dengan memahami resiko dan potensi konsekuensinya, kita akan lebih memahami pentingnya penggunaan teknologi secara etis dan bertanggung jawab.
Untuk itu, artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang bahaya menggunakan WormGPT serta perbedaannya dengan model GPT lain.
Baca Juga: Perbedaan ChatGPT dan Deep AI Serta Kelebihan dan Kekurangannya
WormGPT dan Sifatnya yang Berbahaya
Perlu ditekankan kembali bahwa WormGPT dirancang khusus untuk aktivitas kejahatan, seperti koding dan eksploitasi malware. Tools ini sangat berbeda dengan ChatGPT atau Bard Google, WormGPT tidak memiliki batas etis dalam mencegah atau menanggapi permintaan yang berbahaya.
WormGPT menggunakan modul AI berdasarkan model bahasa GPTJ sumber terbuka yang dikembangkan pada tahun 2021 silam. Tools ini mengusung fitur-fitur seperti respon cepat, karakter yang tak terbatas, fokus privasi, dan berbagai model AI lainnya.
Jika kita menggunakan WormGPT dengan tujuan yang menyimpang, akan ada resiko dan konsekuensi signifikan yang akan menimpa kita. Misal, ketika kita menggunakannya untuk kejahatan siber, seperti meretas privasi seseorang, mencuri data atau aktivitas ilegal lainnya, maka berikut adalah beberapa potensi dan konsekuensi yang akan kita dapatkan.
-
Pelanggaran hukum: Menggunakan WormGPT untuk melakukan kejahatan siber sangat bertentangan dengan undang-undang yang mengatur peretasan, pencurian data, dan aktivitas ilegal lainnya.
-
Pembuatan Malware dan Phising: WormGPT membantu pelaku kejahatan siber untuk membuat kerusakan besar pada suatu sistem atau jaringan komputer milik perusahaan ataupun milik pribadi.
-
Fasilitasi kegiatan ilegal: WormGPT memungkinkan penjahat siber melakukan kegiatan ilegal dengan sangat mudah. Mereka bisa menimbulkan kekacauan pada level individu maupun organisasi.
-
Konsekuensi Hukum: Seseorang yang melakukan tindakan kejahatan siber menggunakan WormGPT akan menghadapi masalah di ranah hukum dan berpotensi mendapatkan tuntutan pidana.
Jika kamu tetap ingin mengakses WormGPT meskipun telah mengetahui resiko dan konsekuensinya, kamu bisa langsung mengaksesnya melalui laman WormGPT dengan resiko yang harus kamu tanggung sendiri.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang sering ditanyakan yang kemungkinan besar kamu juga memiliki pertanyaan yang kurang lebih sama.
-
Bagaimana jika seseorang menggunakan WormGPT untuk tujuan yang tidak berbahaya?
WormGPT secara teknis bisa kamu digunakan untuk tujuan yang tidak berbahaya. Namun, perlu diingat bahwa pengembangan dan distribusi WormGPT ditujukan untuk melakukan aktivitas yang berbahaya. Apapun tujuan seseorang menggunakannya, sangat berpotensi terhadap masalah etika dan hukum.
-
Apakah ada batasan etika di WormGPT?
Jawabannya adalah tidak. WormGPT tidak sama dengan chatbot model lain seperti ChatGPT dan Bard Google. Tool AI satu ini tidak memiliki batasan etis untuk mencegah ataupun memberi tanggapan terhadap permintaan yang berbahaya.
-
Bagaimana seharusnya kita menggunakan sebuah teknologi secara bertanggung jawab?
Untuk memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab, sangat tidak disarankan untuk menggunakan tool-tool seperti WormGPT. Sederhananya, tool-tool semacam ini sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan privasi orang lain.
Untuk itu, demi kenyamanan dan keamanan kita pribadi dan orang lain, ada baiknya kita menggunakan teknologi dengan mengikuti etika atau aturan yang berlaku dan memiliki tanggung jawab secara penuh.***