Akui Tak Undang Gubernur Jateng Pada Pengarahan Puan Maharani, Bambang Wuryanto: Ganjar Pranowo ‘Wis Kemajon’

24 Mei 2021, 11:26 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) /Antara/

Media Magelang – Bambang Wuryanto mengakui bahwa dirinya tidak mengundang Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pada acara pengarahan dari Puan Maharani.

Tak diundangnya Ganjar Pranowo pada acara pengarahan yang disampaikan oleh Puan Maharani itu menurut Bambang Wuryanto karena sikap Ganjar Pranowo yang dianggap ‘wis kemajon’ (sudah kelewatan).

Sebelumnya diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani memberikan pengarahan pada seluruh kader PDI di Jawa Tengah sebagai penguatan solidaritas partai menuju Pemilu 2024.

Baca Juga: Dibutuhkan 1 Juta Guru, Ada 3 Kali Seleksi PPPK Guru 2021 dengan Ketentuan Berikut

Berdasarkan pantauan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jateng, tempat berlangsungnya pengarahan dari Puan Maharani, memang tak terlihat Ganjar Pranowo mulai dari awal acara hingga akhir.

Faktor lain yang jadi perhatian adalah undangan untuk menghadiri acara pengarahan dari Puan Maharani tersebut ditujukan pada semua kepala daerah dan wakil kader PDI Perjuangan se-Jateng, kecuali Gubernur.

Dan tulisan “kecuali Gubernur” pada surat undangan itu diberi tanda kurung.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Mei 2021, Terungkap! Inilah Masa Lalu Ricky, Pernah Ditolong Elsa Saat SMA!

“Tidak diundang! (Ganjar Pranowo) ‘wis kemajon’ (sudah kelewatan), ‘yen kowe pinter, ojo keminter’ (bila kamu pintar, jangan sok pintar),” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto di Semarang pada Minggu 23 Mei 2021.

Pada laporan lain mengatakan bahwa PDI Perjuangan Jateng menyebut Ganjar Pranowo terlalu ambisius untuk maju pada Pilpres 2024 sehingga berani mengabaikan aturan dari partai.

Bambang Wuryanto menambahkan, sikap Ganjar Pranowo yang terlalu berambisi untuk maju ke Pilpres 2024 terlihat sangat tidak baik karena belum ada instruksi apapun dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Tetapkan Syarat Baru CPNS 2021, Peserta Wajib Lewati Skor TOEFL Ini

“Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi ‘host di YouTube-nya, padahal hal serupa tak dilakukan oleh Kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk ‘nyapres,” jelas Bambang Wuryanto.

Menurut Bambang Wuryanto, Kader PDIP yang lain sebenarnya juga punya kesempatan yang sama seperti Ganjar Pranowo, hanya saja mereka tak berani mendahului perintah dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos. Saya di-bully di medsos, ya bully saja, saya tidak perlu jaga image saya,” ucap Bambang Wuryanto.

Baca Juga: Jangan Sampai Tak Tahu, Ini 8 Aturan Tes CAT CPNS dan PPPK 2021 Selama Covid-19

Bambang Wuryanto mengingatkan bahwa prestasi sebagai kepala daerah saat ini belum bisa dijadikan ukuran untuk maju ke ajang Pilpres 2024, karena prestasi tersebut terdongkrak dari popularitas di medsos, dan masih bisa kalah dengan persaingan sesungguhnya di medan Pilpres 2024 nanti.

“Hal ini disampaikan bukan sebagai teguran bagi Ganjar yang juga kader PDIP. Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPP PDIP Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Megawati Soekarnoputri),” tegas Bambang Wuryanto.

Ketika diajukan pertanyaan apakah Ganjar Pranowo sudah pasti akan mencalonkan diri pada ajang Pilpres 2024, Bambang Wuryanto menjawab bahwa arah yang dituju Ganjar Pranowo sudah jelas untuk maju Pilpres 2024 jika yang dituju adalah para elit politik di tingkat pusat.

Dengan begitu, Bambang Wuryanto mengakui tidak mengundang Ganjar Pranowo pada pengarahan Puan Maharani karena sikap Gubernur Jateng itu sudah kelewatan yang terlalu berambisi untuk maju ke ajang Pilpres 2024 dengan mengabaikan aturan dari DPP PDI Perjuangan.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler