Ganjar Pranowo Bentuk Satgas Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, 5 Daerah Jadi Prioritas

8 Oktober 2021, 14:37 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tengah berdiskusi dengan Wagub Taj Yasin. /Humas Pemprov Jateng

Media Magelang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat ini tengah membentuk Satgas Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, 5 daerah jadi prioritas.

Ganjar membentuk satgas ini dengan tujuan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.

Hal ini adalah langkah cepat dari Ganjar Pranowo dalam menyelesaikan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, setidaknya ada 5 daerah yang menjadi prioritas.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ucapkan Terima Kasih Sebab TNI Berperan Nyata Dalam Penanganan Covid-19

Ketua Satgas Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem ini adalah Sekda Jateng, Sumarno.

Pembentukan Satgas penanggulangan kemiskinan ekstrem ini dibentuk setelah ada arahan dari Wakil Presiden, Ma'ruf Amin pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Satgas Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem akan bekerja demi menyelesaikan kemiskinan ekstrem di lima daerah prioritas.

5 daerah prioritas tersebut diantaranya adalah Brebes, Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Kebumen.

Baca Juga: PON XX Papua: Persembahkan Emas untuk Jateng, Ganjar Pranowo Ucapkan Selamat Pada Atlet Biliar

"Satgas ini kami bentuk untuk mempercepat, kan ini waktunya pendek, hanya sampai Desember harus selesai. Saya rasa kita perlu tim khusus atau satgas untuk bisa melakukan percepatan. Saya khawatir ada beberapa kabupaten yang tidak siap, maka kita harus bantu mereka," kata Ganjar usai rapat penanggulangan kemiskinan ekstrem di kantornya, Jumat 8 Oktober 2021.

Lebih lanjut lagi, Ganjar mengatakan bahwa tugas satgas yang paling penting adalah verivikasi dan validasi data.

Dari data yang sudah ada, tercatat setidaknya ada 27 ribu lebih masyarakat miskin ekstrem yang ada di 5 daerah itu.

Maka setelah verval selesai, maka tindakan lanjutan adalah intervensi.

"Verval ini kuncinya, agar tidak keliru. Sebab kita punya contohnya, ada orang di Banyumas, dia masuk desil satu. Tapi semuanya ada, air minum ledeng, sumur terlindungi, listrik sudah PLN, fasilitas BAB sudah punya, tinja sudah ada tangki, RTLH tidak prioritas. Tapi kenapa masih masuk data? Nah yang begini-begini ini harus diselesaikan," ungkap Ganjar.

Secara keseluruhan angka kemiskinan ekstrem di Jateng masih ada sekitar 1,5 juta orang, lanjut dia.

Namun itu berasal dari berbagai daerah. Khusus untuk percepatan kali ini, hanya 5 kabupaten yang menjadi prioritas pusat.

Harapannya agar bisa diselesaikan hingga akhir Desember tahun ini.

"Tapi saya ingatkan, bahwa penanganan harus pararel. Sekarang kan sedang menyusun RAPBD 2022, saya minta itu dimasukkan agar berlanjut. Sehingga, desil satu bisa diselesaikan maksimal sampai akhir 2022," pungkas Ganjar.

Sementara itu, Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen juga turut mengatakan agar penanganan kemiskinan ekstrem ini dilakukan secara kolaboratif antara provinsi dengan daerah.

Taj Yasin meminta agar sumber anggaran diambilkan tidak hanya dari anggaran negara, tapi bisa dari Baznas, CSR atau filantropi.

"Selain itu, program pendampingan satu OPD satu desa binaan yang sudah jalan di provinsi harus ditingkatkan. Mereka-mereka yang mendampingi desa-desa itu harus bekerja optimal agar target bisa tercapai," ucap Yasin.

Itulah tadi informasi terkait Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang tengah membentuk Satgas Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, khususnya untuk 5 daerah yang jadi prioritas.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler