Gelar Upacara Hari Pahlawan, Ganjar Pranowo Beri Penghormatan pada Masyarakat yang Merawat Makam Pejuang

10 November 2021, 19:40 WIB
Pidato Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam peringatan Hari Pahlawan menggema di sebuah desa kecil di Blora, Rabu 10 November 2021. /Dok. Humas Pemprov Jateng/

Media Magelang – Ganjar Pranowo menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan di desa Temurejo, dukuh Weru, Blora pada Rabu, 10 November 2021.

Desa Temurejo dipilih Ganjar Pranowo untuk menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan karena desa tersebut merupakan tempat makam Pocut Meurah Intan, pejuang Indonesia yang dijuluki Singa Betina dari Aceh.

Sebelum Hari Pahlawan tiba, Ganjar Pranowo sudah lebih dulu datang bersama mahasiswa dan masyarakat Aceh untuk berziarah di makam Pocut Merah Intan.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Ganjar Pranowo Maksimalkan Upaya Kesiapsiagaan Bencana

Baru setelahnya, Ganjar Pranowo meminta upacara peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2021 dilaksanakan di dekat makam pahlawan tersebut.

Upacara digelar secara sederhana di sebuah lapangan desa yang dekat dengan area persawahan. Meski demikian, upacara peringatan Hari Pahlawan tersebut tetap berjalan dengan hikmat

“Di tempat ini, bersemayam jenazah pejuang dari Aceh. Pocut Meurah Intan, yang orang sini biasa memanggil Mbah Cut. Warga sini telah merawat makam beliau. Ini membuktikan bahwa kepahlawanan tidak memandang apa sukunya, rasnya, maupun agamanya. Selagi berjuang untuk Indonesia Raya, mereka adalah pahlawan kita,” kata Ganjar.

Baca Juga: Hadiri Hari Pahlawan di Blora, Ganjar Diserbu Emak-Emak Berdaster

Ganjar juga memberikan penghormatan kepada warga desa Temurejo yang telah merawat makam Pocut Meurah Intan selama ini.

Penghormatan yang sama pun diberikan kepada masyarakat yang merawat makam para pejuang di daerah-daerah lain, baik di dalam maupun luar negeri.

“Penghormatan tinggi juga kita sampaikan pada saudara kita di Afrika Selatan yang menghormati dan merawat makam Syekh Yusuf dari Goa Sulawesi Selatan,” ucap Ganjar Pranowo di tengah upacara.

Hari Pahlawan ini seharusnya dijadikan sebagai momentum bagi kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang.

Hari Pahlawan ini pun sekaligus menjadi momen bagi masyarakat Indonesia untuk merefleksikan diri dan memupuk semangat nasionalisme demi bersama-sama membangun negeri.

“Kita yang menikmati rasanya merdeka ini, terus dan akan tetap berdiri di atas tulang, darah bahkan air mata mereka. Tidak ada alasan bagi kita untuk main-main, apalagi mempermainkan Keindonesiaan kita,” kata Ganjar.

Ganjar juga mengajak masyarakat untuk membuktikan bawa perjuangan para pahlawan bangsa tidak akan menjadi sia-sia.

“Setiap zaman punya tantangan dan persoalan sendiri. Ayo kita buktikan, bahwa darah dan air mata pejuang yang jatuh ke tanah tidak percuma.

Duka dan lara dari ribuan pertempuran para pendahulu kita tidak sia-sia,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Ganjar juga berharap bahwa masyarakat Indonesia saat ini dan di masa depan tidak menjadi generasi yang durhaka terhadap negara.

“Agar kita tidak dikenang sebagai generasi durhaka terhadap negara. Kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan dan tanggung jawab karena kita tidak ingin jadi negara yang biasa-biasa saja,” ucap Ganjar.

Hari Pahlawan yang setiap tahunnya diperingati pada 10 November ini memang seharusnya tidak hanya menjadi hari peringatan saja.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita memiliki kewajiban untuk membangun negeri ini, meneruskan perjuangan para pahlawan kemerdekaan.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler