Takut Klaster Covid-19 Saat di Pengungsian, Warga Lereng Gunung Merapi Pilih Konsep ‘Sister Family'

- 12 Januari 2021, 08:00 WIB
Pengungsi di Desa Balerante, Kabupaten Klaten menganut konsep 'sister family' untuk hindari klaster Covid-19 di pengungsian erupsi GunungMerapi.
Pengungsi di Desa Balerante, Kabupaten Klaten menganut konsep 'sister family' untuk hindari klaster Covid-19 di pengungsian erupsi GunungMerapi. /ANTARA/Aris Wasita/

Hingga saat ini, warga Desa Sidorejo belum mau berangkat ke pengungsian. Sukiman memaparkan, hal ini lantaran para warga takut bila akan terpapar Covid-19 saat di pengungsian.

“Warga lebih takut kalau mereka kena Covid-19 saat di pengungsian,” ujar Sukiman.

Baca Juga: Izin BPOM Keluar, Ganjar Pranowo Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Sinovac di Jawa Tengah

Meski demikian, warga tetap menyiapkan kendaraan evakuasi bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sementara itu, Sukiman juga menjelaskan bahwa pada malam hari sebagian warga yang merupakan kelompok rentan lebih memilih untuk mengungsi ke dukuh yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) II.

“Selain di malam hari, juga saat tiba-tiba puncak gunung tidak kelihatan,” jelas Sukiman.

Baca Juga: Perbarui Fitur Demi Kenyamanan Pengguna, Kini Google Meet Buat 3 Opsi Baru untuk Panggilan Video

Memilih konsep ‘sister family’ ini menjadi salah satu cara bagi warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi untuk menghindari terpapar Covid-19 saat berada di pengungsian nanti.***

Halaman:

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x