Mantan Anak Buah Noordin M Top Sukses Ternak Lele, Ganjar Pranowo: Ini Keren!

- 4 Maret 2021, 13:45 WIB
Ganjar Pranowo (kanan) bersama eks-napiter mantan anak buah Noordin M Top (kiri).
Ganjar Pranowo (kanan) bersama eks-napiter mantan anak buah Noordin M Top (kiri). /Dok Hums Pemprov Jateng

Media Magelang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memuji langkah mantan anak buah Noordin M Top yang sukses berternak lele.

Eks napiter Machmudi Hariono alias Yusuf ini dikunjungi oleh Ganjar Pranowo di rumahnya, Gisikdrono RT 4/13 Kecamatan Semarang Barat, Kamis 4 Maret 2021.

Kepada Ganjar Pranowo, Yusuf yang merupakan mantan anak buah Noordin M Top tersebut mengatakan bahwa ternak lele selain menjadi jalan ekonominya juga menjadi langkah reintergrasi sosial bersama warga setempat.

Baca Juga: SEGERA DAFTAR! Kartu Prakerja Gelombang 13 Sudah Dibuka, Ikuti Langkah-langkah Pendaftaran Disini

Yusuf merupakan Ketua Yayasan Persadani, sebuah yayasan yang menaungi eks-napiter di Jawa Tengah.

Kepada Ganjar, mantan anak buah Noordin M Top yang pernah dihukum 10 tahun itu mengatakan bahwa ternak lele adalah cara untuk memuluskan proses reintegrasi sosial itu. Dengan cara itu, Yusuf dan beberapa rekan eks napiter di Semarang bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat.

"Secara kejadian, saya dulu ditangkap di daerah sekitar sini. Saat itu masyarakat juga gempar, sehingga hari ini saya kembali ke sini dan menjadi warga sini sekaligus bertanggungjawab memulihkan rasa was-was di tengah masyarakat. Ini sebagai tanggungjawab moral saya pribadi," kata Yusuf.

Baca Juga: BPNT Rp200 Ribu Cair Lagi Pada Maret 2021, Simak Cara Cek Penerimanya di dtks.kemensos.go.id Berikut

Yusuf yang ditangkap karena menyembunyikan bahan peledak hampir 1 ton itu mengatakan, proses reintegrasi sosial dengan cara ternak lele ternyata efektif. Ia bisa diterima masyarakat dan bahkan banyak yang menjadikannya sebagai rujukan setiap ada kejadian terorisme.

"Saya juga selalu mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh pada ajakan-ajakan yang bersifat radikalisme dan terorisme. Apalagi, ajaran itu sekarang banyak di media sosial. Harus ada langkah preventif agar terhindar dari paham-paham radikal itu," jelasnya.

Tak jarang lanjut Yusuf, masyarakat bertanya tentang pengalamannya menjadi bagian dari gerakan terorisme dan upaya untuk mencegahnya. Melalui obrolan santai, ia menjelaskan dengan pelan dan narasi yang mudah diterima masyarakat.

Baca Juga: Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 12 untuk Mulai Pelatihan Bisnis Online hingga Kuliner

"Kalau ketemu di warung, sambil lesehan ada yang tanya soal itu, saya jelaskan pelan-pelan. Intinya jangan sampai masyarakat terbawa pada image dan praduga mereka, saya berikan titik terang untuk memahami. Ternak lele ini, salah satu cara saya memudahkan berkomunikasi dengan warga," katanya.

Ia meminta masyarakat berhati-hati dengan masifnya penyebaran paham radikal dan terorisme itu. Sebab, pengaruh paham itu sekarang sangat mudah disebarkan melalui medsos.

"Harus lebih waspada, siapapun dan dimanapun bisa terkena paham ini. Jadi harus memproteksi diri dengan memperbanyak narasi. Saya sendiri akan berusaha menjelaskan hal-hal itu, sehingga pencegahan bisa kita lakukan," tutupnya.

Baca Juga: Profil Tim MotoGP 2021: Esponsorama Avintia dan Sky VR46 Avintia Berbeda Tapi Tetap Satu Kesatuan

Ganjar Pranowo sendiri mengacungi jempol langkah reintegrasi sosial yang dilakukan Yusuf dan eks napiter lain di Jawa Tengah.

Halaman:

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah