Imbas Kasus di Tegal, Ganjar Pranowo Minta Bupati atau Wali Kota Rukun dengan Wakilnya

- 26 Februari 2021, 14:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik 17 Bupati dan Walikota beserta para wakilnya, 26 Februari 2021.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik 17 Bupati dan Walikota beserta para wakilnya, 26 Februari 2021. / /Tangkapan layar Youtube Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Media Magelang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh Bupati atau Wali Kota untuk rukun dengan Wakilnya masing-masing.

Hal ini berkaca dengan kasus kisruh Wali Kota Tegal dan Wakilnya yang tak akur. Ganjar Pranowopun menegaskan bahwa kepala daerah tidak diperkenankan saling bersaing dan harus memahami porsinya masing-masing.

Ganjar Pranowo berharap, Bupati/ Wali Kota dan Wakilnya dapat saling mendukung dan bekerjasama memajukan daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Sinopsis Film Deepwater Horizon di Trans TV: Kisah Nyata Pekerja Pengeboran Minyak Meksiko yang Bertahan Hidup

"Itu (kerukunan) butuh komunikasi, butuh keterbukaan dan butuh pemahaman tentang konstitusi dan undang-undang. Semua harus tahu perannya masing-masing, maka nggak ada serobot-serobotan antara kepala daerah dan wakilnya. Nantinya kan keputusan tertinggi ada di kepala daerah," kata Ganjar usai melantik 17 kepala daerah hasil Pilkada serentak 2020 di Gradhika Bhakti Praja, Jumat 26 Februari 2021.

Ganjar Pranowo mengingatkan, jika memang diantara kepala daerah ada agenda konstestasi politik, maka ia meminta hal itu diselesaikan lima tahunan.

Artinya, antara kepala daerah dan wakilnya boleh saling melawan, tapi saat kontestasi berlangsung.

Baca Juga: Jalankan 100 Hari Program Kapolri, Polres Magelang Launcing Program Pelayanan SKCK DOOR TO DOOR

"Kalau ada agenda kontestasi lebih baik selesaikan lima tahunan. Dilawan saja boleh, tapi lima tahunan. Jangan di tengah tahunan, nanti yang rugi rakyat," tegasnya.

Masing-masing kepala daerah lanjut Ganjar diminta memiliki pemahaman dan kebesaran jiwa. Dirinya mengistilahkan, semua kepala daerah harus jembar dadane dhowo ususe (lebar dadanya dan panjang ususnya).

"Jadi mesti sabar, dikritik ya saya tahu perannya apa. Mesti ono ngempete (ada menahan diri) juga. Jangan sama-sama merasa sama, saling bersaing dan hebat-hebatan," tegasnya.

Baca Juga: Menristek Tegaskan, Kendaraan Tanpa Awak Akan Berhasil Menurunkan Tingkat Kecelakaan Karena Kelalaian Manusia

Atau lanjut Ganjar, ada salah satu kepala daerah yang merasa nomor satu, kemudian bertindak semaunya sendiri. Tidak boleh para pemimpin daerah di Jateng saling jegal saat masih sama-sama memimpin.

"Jangan bersaing, hebat-hebatan. Atau kemudian yang merasa nomor satu iki nggonku kabeh (ini punya saya semua), tak pek dhewe sak seneng-senengku (saya miliki sendiri sesuka saya), ya nggak bisa. Nggak boleh itu, semua ada porsinya masing-masing," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, hubungan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dengan Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi dikabarkan retak.

Bahkan, Wakil Wali Kota Tegal dikabarkan tidak pernah masuk ke kantor selama beberapa hari dengan alasan sopir serta ajudan pribadinya ditarik dari rumah dinasnya.

Itu lah sebabnya Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Bupati/Wali Kota dan Wakilnya harus bekerja sama dan rukun.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x