"Kunjungan ini termasuk juga untuk mengecek penerapan prokes. Meskipun di tempat pengungsian, prokes harus tetap dijalankan. Biddokkes Polda bersama TNI dan Pemda akan terus melakukan pemantauan," tutur Kapolda.
Kapolda juga mengatakan bahwa dapur umum milik Polri dan TNI sudah disiapkan guna mengantisipasi kejadian susulan.
"Kami berdoa supaya tidak ada gempa susulan," ungkapnya.
Dikatakan Kapolda, gempa swarm yang terjadi di Kabupaten Semarang dan wilayah tidak berdampak serius pada bangunan fisik. Warga masyarakat hanya sedikit trauma.
"Anak-anak disiapkan tempat untuk bisa kembali bersekolah dan ibu-ibu kita beri pengarahan untuk kesehatan dan pemulihan trauma psikologis," ujar Irjen Ahmad Luthfi.
Berdasarkan data Polres Semarang, gempa swarm yang terjadi berakibat kerusakan minor pada bangunan milik warga dan pemerintah. Sejumlah 96 pasien RSU Ambarawa terpaksa dialihkan setelah gedung tempat mereka dirawat diketahui retak.
Sementara di Kecamatan Jambi terdapat dua bangunan milik warga yang mengalami retak dengan kerugian materiil masing-masing senilai Rp1 juta. Sedangkan di Kecamatan Banyubiru terdapat satu rumah warga yang retak pada dinding dan lantai dapurnya.***