Tiga Fakta Dibalik Penolakan Warga Wadas Atas Pembangunan Waduk Proyek Pemerintah

- 10 Februari 2022, 07:50 WIB
INilah beberapa warga Wadas, Purworejo.
INilah beberapa warga Wadas, Purworejo. /Twitter/@wadas_melawan
 
Media Magelang - Penolakan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah atas proyek batu andesit untuk pembangunan waduk menjadi viral dan berikut fakta menariknya.
 
Penolakan warga Desa Wadas atas proyek penambangan batu andesit untuk pembangunan waduk menjadi bahan perbincangan dalah dua hari terakhir menyusul konflik antara warga dengan aparat saat pengukuran tanah.
 
Sebanyak 64 orang diamankan pihak kepolisian sebelum akhirnya dibebaskan.
 
 
Berikut tiga fakta di balik penolakan warga Wadas atas proyek penambangan batu andesit untuk pembangunan waduk sebagaimana Media Magelang rangkum dari berbagai sumber:
 
Kekhawatiran akan dampak lingkungan 
 
Warga punya alasan jelas menolak penambangan andesit tersebut karena dikhawatirkan bisa merusak sumber mata air yang ada di desa tersebut.
 
Apalagi wilayah tersebut juga rawan longsor sebagaimana tertera dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo 2011-2031.
 
Proyek tambang di Desa Wadas ini adalah penambangan quarry alias penambangan terbuka yang diperkirakan berjalan selama 30 bulan, sebagaimana dilansir dari situs resmi walhi.or.id.
 
 
Tagar #FaktaWadas, #WadasMelawan dan #Ganjar trending di Twitter
 
Peristiwa bentrokan antara warga dan aparat keamanan saat pengukuran tanah pada 8 Februari 2022 lalu membuat tagar @FaktaWadas, @WadasMelawan dan #Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) merajai Twitter.
 
Hingga Rabu 9 Februari 2022 pukul 23.28 WIB terdapat 22.100 cuitan terkait tagar #FaktaWadas.

Kebanyakan warga memposting foto terkair suasana terkini di desa tersebut dan menyerukan kepada pihak pemerintah agar memperhatikan masalah ini.
 
Akun @Wadas_Melawan memuat video yang menjelaskan alasan warga menolak pembangunan waduk, membantah tudingan yang selama ini ditujukan pada para warga desa.
 
Ganjar Pranowo minta maaf, warga kecewa
 
Ganjar Pranowo akhirnya meminta maaf kepada warga atas kisruh pengukuran lahan tersebut.
 
"Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman," ujar orang nomor satu di Jawa Tengah dalam konferensi pers di Mapolres Purworejo pada 9 Februari 2022.
 
Namun warga sudah terlanjur kecewa dengan tindakan aparat yang mengnagkapi warga (walau akhirnya dibebaskan).
 
Bagaimana perkembangan selanjutnya?
 
Pengepungan desa Wadas memicu kritik keras dari warga dan juga sejumlah organisasi HAM.
 
Pemerintah pusat mengevaluasi pengerahan aparat keamanan dalam pengukuran tanah di Desa Wadas tersebut.
 
Selain itu, pihak pemerintah dan aparat keamanan diharapkan bisa memulai dialog dengan sejumlah pihak terkait menyusul insiden pengukuran tanah ini.
 
Media Magelang terus memantau perkembangan terkini usai kepolisian membebaskan warga yang ditangkap.
 
Demikian fakta terkait penolakan warga Desa Wadas terhadap proyek pembangunan waduk tersebut.***

Editor: Sonia Okky Astiti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x