Banyak Beri Inspirasi, Nama Ganjar Pranowo Bakal Jadi Nama Bukit Hutan Bambu di Bali

- 27 Maret 2022, 07:40 WIB
Ganjar Pranowo di hutan bambu bersama tokoh masyarakat Bangli, I Made Adhiasa
Ganjar Pranowo di hutan bambu bersama tokoh masyarakat Bangli, I Made Adhiasa /Pemprov Jateng



Media Magelang - Ganjar Pranowo akan menjadi nama bukit di hutan bambu di Bali.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Bangli, I Made Adhiasa. Merasa kehormatan dapat kunjungan Ganjar Pranowo, ia bakal menjadikan nama Gubernur Jawa Tengah itu sebagai nama sebuat bukit yang jadi pusatnya tanaman bambu.

Bukit itu sendiri terletak di Banjar Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

I Made Adhiasa mengusulan penamaan lokasi itu saat dialog bareng antara warga, tokoh masyarakat Bangli dengan Ganjar Pranowo di hutan bambu tersebut, Sabtu 26 Maret 2022.

Baca Juga: Cek Harga Set Top Box (STB) Berikut Ini, Dijamin Bisa Nonton TV Digital

"Pak Ganjar adalah tokoh nasional yang banyak memberi inspirasi. Apalagi kebetulan bukit ini belum ada namanya. Saya pikir adalah yang penting tokoh-tokoh di sini kita ajak duduk bersama. Ada kata sepakat, ya kita jalankan (pemberian nama itu)," kata I Made Adhiasa.

Adhiasa menjelaskan bukit hutan bambu tersebut selama ini belum memiliki nama yang spesifik.

Sementara itu, beberapa bukit di sekitarnya sudah bernama. Alasan mengusulkan nama Ganjar sebagai nama bukit bambu di Banjar Sandan itu karena Ganjar Pranowo merupakan tokoh nasional pertama yang berkunjung ke sana.

"Alasannya karena beliau itu tokoh nasional yang baru datang ke sini. Kebetulan beliau itu Ketua Umum Kagama itu sendiri. Saya kira sah-sah saja, siapa pun. Walaupun pelakunya saya sampaikan jelas, saya pun pelaku, sampai hari ini masih diberikan kepercayaan oleh rakyat jadi saya tahu semua perjalannya,” katanya.

Baca Juga: Nomor Frekuensi TV Digital 2022 Sesuai Satelit Telkom 4, Dijamin Bisa Nonton TV Digital!

Pusat Hutan Bambu

Kawasan hutan bambu di Banjar Sandan itu sebelumnya adalah bukit gundul yang dipenuhi rerumputan.

Pada tahun 2002, Made Adhiasa meminta masyarakat untuk kembali merawatnya.

Lalu muncullah I Wayan Master atau Panarya (81) yang berjuang menanam bambu di bukit gundul itu hingga menjadi seperti sekarang.

Perjuangan Panarya dalam menanam bambu itu juga didukung oleh Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Bali.

Berbagai varietas batu diberikan untuk ditanam di hutan bambu di Banjar Sandan.

Halaman:

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah