Network
Media Magelang – Amerika Serikat mengutuk aksi Rusia yang melancarkan serangan ke Ukraina dengan memberikan sanksi ekonomi baru.
Setelah menginvasi Ukraina, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengambil sikap untuk memberikan sanksi di bidang ekonomi kepada Rusia yang akan menghambat Rusia dalam menjalankan kegiatan perbankan dan keuangannya.
Sanksi ekonomi baru yang diberikan Amerika Serikat kepada Rusia adalah dengan memberikan embargo ekonomi kepada bank dan perusahaan milik negara Rusia.
Amerika Serikat melalui kepala negaranya juga telah mengeluarkan Rusia dari sistem perbankan internasional, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
Baca Juga: Kenapa Rusia Serang Ukraina? Inilah Kronologi Invasi Rusia yang Bisa Picu Perang Dunia 3
“Perang ini tidak murni tentang pertimbangan keamanan di pihak mereka, ini hanyalah sebuah agresi yang dilancarkan oleh Putin untuk kerajaanya,” ujar Biden dalam sebuah pidato.
Ia menganggap Putin telah merundung negara-negara tetangga Rusia dengan memilih untuk memulai perang tanpa sebab.
Amerika Serikat juga kan secara tegas mengecam semua tindakan kejahatan dan perang yang tidak dibenarkan karena bertolak belakang dengan prinsip yang negara mereka pegang.
Menurut Biden, tindakan Rusia yang memulai serangan ke Ukraina tersebut akan dicatat oleh dunia sebagai tindakan lemah.
Ia menyebutkan bahwa ketakutan dan penindasan akan kalah dengan negara-negara dunia yang akan bersatu, demokrasi, kebebasan, dan harga diri manusia yang lebih kuat.
Dalam pidato pernyataan sikapnya itu, Biden memperkuat dan menambahkan sanksi ekonomi karena menganggap Vladimir Putin sebagai seorang agresor yang mempunyai visi serta mimpi yang salah untuk membangun kembali Uni Soviet.
Baca Juga: Invasi Ukraina, Rusia Luncurkan Misil Ke Ukraina!
“Putin adalah seorang agresor, dia telah memilih perang ini dan ia dan negaranya akan mendapatkan konsekuensinya,” ujar Biden.
Secara lebih detail sanksi dalam bidang ekonomi yang ia perkuat pada Rusia akan memberikan dampak keuangan yang panjang.
Tidak hanya itu, ia juga berharap keputusannya bisa meminimalkan dampak ekonomi dari serangan yang Rusia lancarkan kepada Amerika Serikat dan sekutunya.
Dilaporkan bahwa sanksi ekonomi yang diberikan akan memberikan batasan kepada Rusia untuk melakukan bisnis dalam mata uang dolar, euro, poundsterling, dan yen.
Karena pemberlakuan embargo ekonomi ini, beberapa bank besar seperti VTB dan Sberbank tidak akan bisa lagi mentransfer uang dengan bantuan bank-bank milik Amerika Serikat.
Tidak sampai disitu, sanksi ekonomi juga dilakukan dalam bidang perdagangan ekspor.
Amerika Serikat akan memperkuat pembatasan ekspor yang dilakukan oleh Rusia.
Rusia telah dibatasi untuk mengekspor barang-barang penting dan komoditas seperti elektronik, suku cadang pesawat, dan barang yang lain.***
