Berawal dari Kisah Kelam dan Mengenaskan, Begini Sejarah Hari Valentine yang Jatuh Setiap 14 Februari

4 Februari 2021, 08:24 WIB
Ilustrasi Valentine (Love) /Pixabay

Media Magelang – Hari Valentine atau Valentine’s Day jatuh pada 14 Februari setiap tahunnya, dan diperingati di berbagai belahan dunia.

Para Hari Valentine tersebut, akan ada cokelat, bunga, dan hadiah yang dipertukarkan sesama pasangan.

Namun ternyata, sejarah terciptanya Hari Valentine bermula dari legenda atau St. Valentine yang berakhir mengenaskan dan kelam.

Baca Juga: Isu Kudeta Semakin Panas: Partai Demokrat Riau Siap Berada di Barisan Depan AHY

Ada banyak versi dari sejarah tercipatanya Hari Valentine. Ada tiga orang suci atau santo bernama Valentinus atau Valentine yang diakui Gereja Katolik. Mereka semua kehilangan nyawa secara mengenaskan.

Sejarah Hari Valentine salah satunya dilatarbelakangi legenda seorang pendeta, St. Valentine yang mengabdi pada masa kejayaan Kaisar Claudius II abad ke-3 di Roma.

Kaisar Romawi Claudius II melarang pernikahan bagi pria muda karena mengutamakan mereka menjadi tentara yang tidak terusik kehidupan keluarga. Karena ketidakadilan itu, Valentine berjuang untuk melakukan pernikahan bagi para kekasih muda secara diam-diam.

Baca Juga: Komisi Kesehatan Nasional China: Jumlah Kasus Covid-19 di China Terendah dalam Dua Bulan Terakhir

Saat tindakan Valentine diketahui, ia diperintahkan Kaisar Romawi Claudius II untuk dihukum mati.

Legenda lain menyebutkan bahwa St. Valentine adalah seorang uskup dari Terni. Dia juga bernasib sama, yang mati karena dipenggal oleh Claudius II.

Sementara, Valentine ketiga adalah seorang pemuka agama pada masa Kekaisaran Romawi. Ia membantu orang-orang Kristen melarikan diri dari kejamnya siksaan penjara Romawi. Karena itu, ia juga dieksekusi, tepatnya pada 14 Februari.

Baca Juga: Sinopsis Film Space Sweepers, Film Terbaru Song Joong Ki yang Segera Tayang di Netflix

Menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara sebenarnya mengirim ucapan "valentine" pertama untuk dirinya sendiri setelah dia jatuh cinta dengan seorang gadis muda yang mengunjunginya selama kurungan.

Ucapan “Valentine” pertama kali dikirim oleh salah satu legenda Valentine ketika berada di penjara. Ada seorang gadis muda yang sering mengunjunginya di penjara hingga membuatnya jatuh cinta. Ia pun mengirim surat yang bertanda tangan “Dari Valentine-mu”.

Hari Valentine juga dipercaya beberapa orang sebagai peringatan hari kematian Valentine. Yang lainnya mengklaim bahwa dirayakan dalam upaya untuk mengakui perayaan pagan Lupercalia dalam Kristen.

Baca Juga: Covid-19 Sudah Makan Banyak Korban, Program Jateng di Rumah Saja Siap untuk Dilaksanakan

Lupercalia adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus, yang dirayakan setiap pertengahan atau 15 Februari.

Selain kisah legendanya, orang pertama yang mencatat Hari St. Valentine sebagai hari kasih sayang yaitu seorang penyair Inggris Geoffrey Chaucer.  Ia menulis “untuk dikirim pada hari St. Valentine” lewat puisinya tahun 1375 yang berjudul "Parliament of Foules".

Selama Abad Pertengahan, 14 Februari juga merupakan musim kawin burung. Hal ini diyakini Perancis dan Inggris bahwa Hari Valentine harus terjadi pada hari itu.

Baca Juga: Tak Hanya Netflix, Berikut Daftar Situs Nonton Drama Korea yang Legal: Ada Viu hingga WeTV.

Sejak itu, Hari Valentine mulai populer sebagai hari bertukar surat atau tanda kasih sayang kepada sesama teman dan kekasih dari semua kelas sosial.

Sejak awal sejarah Hari Valentine sampai saat ini, 14 Februari masih menjadi hari kasih sayang yang dirayakan di berbagai negara. Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Inggris Raya, Perancis, dan Australia adalah beberapa yang secara khusus merayakannya.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: History

Tags

Terkini

Terpopuler