Network
Media Magelang – Meski telah disuntik vaksin Covid-19, seseorang masih berisiko paparan infeksi. Mengenai hal ini, Kemenkes memberi penjelasan.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan bahwah vaksin tersebut membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. Selain itu, butuh waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.
Pada laman resmi Satgas Covid-19, disebutkan bahwa suntikan pertama vaksin ditujukan untuk memicu respons kekebalan awal. Sementara itu, suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk tersebut.
Baca Juga: Harlah NU ke-95, Jokowi Singgung Peran Besar NU dalam Melawan Radikalisme dan Terorisme
“Untuk membentuk penguat tersebut, vaksin memerlukan waktu 14-28 hari sejak suntikan kedua untuk membentuk sistem penguat tersebut menjadi lebih optimum, supaya memberikan perlindungan yang maksimal,” dikutip dari PMJ News Senin 1 Januari 2021.
Apabila seseorang dinyatakan positif Covid-19 usai melakukan vaksinasi, hal ini berarti saat divaksin seseorang tersebut telah terpapar dan terinfeksi Covid-19. Pada saat itul, virus sedang dalam masa inkubasi.
Menetara itu, Kemenkes dalam laman resminya menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 Sinovac telah teruji keamanan, mutu, khasiat, dan kehalalannya.
Vaksin ini juga telah dikembangkan dengan menggunakan metode inactivated vaccine yang telah terbukti aman dan tidak menyebabkan infeksi serius. Tak hanya itu, vaksin Sinovac juga terbukti tidak menyebabkan seseorang terinfeksi.
