Media Magelang – Sebagai negara tropis, hujan deras kerap kali melanda Indonesia seringkali bisa mengakibatkan bencana seperti banjir.
Tentunya berita bencana banjir kerap kita dengar terutama di daerah rendah seperti Jakarta, Semarang, Pekalongan dan sebagainya.
Meski demikian, manusia tidak bisa begitu saja menyalahkan hujan deras yang merupakan ketetapan Allah SWT. Tapi manusia dapat berikhtiar dengan membersihkan selokan dan lingkungan atau mengeruk sedimentasi sungai dan gorong-gorong.
Dikutip Media Magelang dari halaman website Nadhlatul Ulama (NU) Online, Nabi Muhammad SAW juga pernah berdoa di saat hujan lebat.
Adapun doa tersebut tertulis sebagai berikut :
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya, “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.”