Network
Media Magelang - Berikut ini beberapa ide kreatif dan strategi jitu dalam berjualan kue kering khas Lebaran Idul Fitri.
Ide kreatif dan strategi untuk berjualan kue kering khas Lebaran Idul Fitri ini patut dicoba agar sukses menghasilkan banyak uang tambahan.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan akan kuliner khas Lebaran tentu meningkat.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), salah satu ide bisnis yang paling menguntungkan menjelang Lebaran Idul Fitri adalah berjualan kue kering.
Bisnis semacam ini bisa dikatakan sebagai bisnis musiman yang sangat menggiurkan, karena banyak orang yang mencari kue kering khas Lebaran Idul Fitri untuk diberikan kepada keluarga, kerabat terdekat, atau bahkan untuk dikonsumsi sendiri.
Agar memiliki bisnis yang kompetitif di tengah ketatnya persaingan pasar di bidang kuliner, para pelaku bisnis harus memunculkan ide-ide baru dan inovatif dalam menjalankan bisnis berjualan kue kering Lebaran.
Kue kering yang dijual haruslah menarik perhatian pelanggan, yaitu dengan menawarkan sesuatu yang lebih unik dan segar dibandingkan dengan kompetitornya.
Salah satu kunci untuk bisa bertahan di dunia kuliner, terutama bisnis penjualan kue kering adalah berani berinovasi.
Biasanya, kue kering Lebaran identik dengan kue kering yang itu-itu saja, seperti kue putri salju (kue kering khas Indonesia yang berbentuk bulan sabit dan dilapisi dengan gula halus), kue nastar (kue nastar tradisional khas Indonesia), kue kastengel (kue stik keju khas Indonesia), dan kue lidah kucing (kue kering yang berbentuk pipih dan panjang, mirip lidah kucing).
Agar mampu menarik perhatian dan minat pembeli, maka pelaku bisnis kuliner perlu memberikan pilihan lain untuk kreasi kue kering Lebaran yang dikonsumsi sendiri.
Salah satu ide bisnis berjualan kue kering Lebaran yang menarik adalah kreasi kue kering khas nusantara, karena Indonesia memiliki beragam kue khas dari masing-masing daerah, seperti Bali, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan provinsi-provinsi lainnya.
Ide kreatif ini tentunya bisa menjadi peluang bisnis kuliner yang sangat menjanjikan, contohnya kue kembang goyang khas Betawi, kue sagon khas Yogyakarta, kue blinjo khas Surabaya, kue bangkit khas Riau, putu cangkir khas Makassar, atau grubi khas Wonosobo.
Semua kue khas nusantara ini bisa dijadikan sebagai ide bisnis berjualan kue Lebaran yang menguntungkan.
Agar lebih menarik minat pembeli, para pelaku bisnis penjualan kue Lebaran bisa mengkreasikan kue-kue khas nusantara dengan sentuhan kekinian, sebagai contoh, pelaku bisnis bisa berkreasi dengan kue bangkit khas Riau yang biasanya berbentuk bunga dan daun, kini bisa dicetak dengan bentuk lain.
Ide lainnya adalah membuat kue kering lebaran yang terinspirasi dari putu cangkir khas Makassar, alih-alih menggunakan ketan putih, pelaku bisnis bisa menggunakan ketan hitam untuk membuatnya lebih unik.
Selain itu, pelaku bisnis penjualan kue Lebaran Idul Fitri juga bisa berkreasi dengan isian dan bentuk cetakan putu cangkir.
Setelah menentukan kue kering Lebaran Idul Fitri yang akan diproduksi, para pelaku bisnis kuliner itu perlu mempertimbangkan strategi pengemasan dan penjualan.
Daripada menjualnya dalam toples, akan lebih baik jika pelaku bisnis mengemas kue kering tersebut dalam sebuah keranjang yang berisi berbagai macam kue kering khas nusantara, dengan menghias keranjang itu menjadi lebih menarik, misalnya dengan menggunakan kemasan rotan, kotak kayu, atau besek yang estetis.
Kemasan yang menarik dan unik dapat meningkatkan harga jual kue kering.
Yang terakhir, para pelaku bisnis penjualan kue Lebaran Idul Fitri perlu menyusun strategi pemasaran, dan dapat dimulai dengan menargetkan komunitas lokal, lalu memperluas pasar melalui media sosial dan marketplace.
Para pelaku bisnis kue Lebaran itu juga bisa menawarkan opsi pre-order dan ready-stock.
Dengan demikian, para pelaku bisnis kuliner perlu mengembangakan ide kreatif dan strategi berjualan kue kering Lebaran Idul Fitri agar sukses menghasilkan banyak uang.***
