Jarang Diketahui, Manfaat Salat Tarawih Ternyata Mampu Atasi Depresi, Ini Penjelasannya

- 1 April 2024, 06:00 WIB
Fadhilah Sholat Tarawih Malam ke 21, Keutamaan 10 Malam Terakhir, Apakah Dapat Lailatul Qadar?
Fadhilah Sholat Tarawih Malam ke 21, Keutamaan 10 Malam Terakhir, Apakah Dapat Lailatul Qadar? /pexels.com/
 
Media Magelang - Sangat jarang diketahui tentang manfaat salat tarawih bagi kesehatan tubuh dan mental.
 
Salah satu manfaat salat tarawih bagi kesehatan mental adalah mampu mengatasi depresi.
 
Terkait manfaat salat tarawih yang mampu mengatasi depresi itu, berikut ini penjelasan lengkapnya.
 
Melaksanakan salat Tarawih dipercaya mampu memberikan kenyamanan spiritual dan psikologis yang luar biasa bagi yang menjalankannya. 
 
 
Meskipun tak dapat dipungkiri, untuk melaksanakan salat tarawih secara baik dan khusyu’ memang diperlukan upaya fisik dan mental yang benar-benar prima.
 
Dilansir dari PMJ News, dokter dan presiden Islamic Research Foundation International, Ibrahim B Syed, dalam esainya The Medical Benefits of Taraweeh Prayers yang diterbitkan di situs web IRFI menyebutkan manfaat salat Tarawih yang berpengaruh baik untuk kesehatan fisik, emosional, dan mental.
 
Menurut Ibrahim B Syed, salat Tarawih yang juga sama seperti salat lainnya dalam ajaran Islam, memiliki efek yang luar biasa pada tubuh dan pikiran.
 
Ibrahim B Syed menyebutkan, bahwa salat Tarawih sama seperti olahraga ringan. 
 
Oleh sebab itu, salat Tarawih dapat meningkatkan suasana hati, menjernihkan pikiran dan memperbaiki perilaku.
 
Selain itu, salat Tarawih juga dapat memunculkan rasa sejahtera, dan memberi energi baik yang lebih besar.
 
Salat Tarawih juga mampu mengurangi kecemasan dan depresi, memengaruhi suasana hati dengan baik, serta meningkatkan harga diri dan aura percaya diri.
 
“Sholat Tarawih meningkatkan daya ingat pada orang lanjut usia terutama dengan pengulangan ayat yang terus-menerus," ujar Ibrahim B Syed, dikutip dari PMJ News.
 
Di samping manfaat-manfaat tersebut, salat Tarawih juga mampu menenangkan pikiran yang dimunculkan oleh respons kimiawi otak terhadap kombinasi aktivitas otot yang berulang-ulang, dengan pengulangan kata-kata yang diucapkan selama jangka waktu tertentu.
 
Salat Tarawih merupakan latihan fisik yang dapat melepaskan neurotransmiter seperti endorfin dan ensefalin, yang berdampak positif pada otak.
 
Pelepasan ensefalin dan beta-endorfin (morfin endogen) bekerja pada sistem saraf pusat dan tepi untuk mengurangi rasa sakit, serta memberikan efek menenangkan pada pikiran.
 
Ensefalin adalah salah satu zat mirip opiat paling ampuh yang secara alami terdapat di dalam tubuh. 
 
Di samping memiliki efek analgesik, endorfin juga mampu mengurangi efek negatif stres, menimbulkan perasaan senang, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
 
Ibrahim B Syed menambahkan, salat Tarawih membantu mencapai respons relaksasi otak. 
 
Respons relaksasi adalah teori yang dikembangkan oleh Prof. dr. Herbert Benson dari Harvard, yang mempelajari dampak spiritualitas terhadap kesehatan fisik.
 
Dari penjelasan di atas diperoleh informasi yang jarang diketahui, bahwa ternyata salat Tarawih mampu mengatasi depresi.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x