Waspada! Tidur Setelah Sahur Sebabkan Gula Darah Naik, Ini Cara Mencegahnya 

- 26 Maret 2024, 03:00 WIB
Tidur setelah sahur./ freepik/@yanalya
Tidur setelah sahur./ freepik/@yanalya /
 
Media Magelang - Hati-hati, perlu waspada! Tidur setelah santap sahur bisa menyebabkan gula darah naik.
 
Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gula darah naik, akibat dari tidur setelah sahur.
 
Bahaya tidur setelah sahur yang bisa menyebabkan gula darah naik diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam, lulusan Universitas Indonesia, dr. Rudy Kurniawan Sp.D MM MARS, sebagaimana dilansir dari Antara.
 
dr. Rudy Kurniawan Sp.D MM MARS mengatakan, tidur setelah santap sahur dapat berpengaruh pada potensi peningkatan gula darah di tubuh.
 
 
“Durasi dan waktu tidur berpengaruh. Jadi, paling ideal sebenarnya setelah makan jangan langsung tidur, minimal dua sampai empat jam setelah makan,” katanya dr. Rudy Kurniawan, dikutip dari Antara.
 
dr. Rudy Kurniawan menambahkan, langsung tidur setelah sahur dapat mempengaruhi gula darah hingga sistem pencernaan, sehingga kinerja organ dalam tubuh menjadi tidak optimal.
 
Gula darah yang naik bisa menimbulkan masalah pencernaan, seperti GERD, dan masalah lambung lainnya.
 
Oleh karena itu, dr. Rudy Kurniawan menyarankan untuk tidak langsung berbaring setelah makan sahur, tapi melakukan aktivitas ringan atau duduk dengan posisi tegak.
 
“Selain masalah gula, nanti muncul penyakit yang lain. Jadi, mungkin setelah makan atau setelah sahur bisa aktivitas dulu yang ringan habis itu lanjutkan tidur,” tutur dr. Rudy Kurniawan.
 
Untuk mencegah gula darah naik, selain tidak langsung berbaring setelah makan sahur, dr. Rudy Kurniawan juga mengatakan bahwa akan lebih baik untuk mengontrol asupan makanan saat berbuka puasa.
 
Nasihat lain yang juga tidak kalah penting untuk mencegah gula darah naik adalah, makan dengan porsi seimbang antara karbohidrat, protein dan serat, sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah dan WHO.
 
Kemudian mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, serta berbuka puasa dengan makanan ringan atau takjil terlebih dahulu, contohnya kurma sebanyak 3 atau 5 butir.
 
Kurma merupakan makanan yang memiliki indeks glikemik yang sedang hingga rendah, sehingga tidak membuat gula darah naik, yang bisa menimbulkan gejala diabetes.
 
“Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul,” ucap dr. Rudy Kurniawan.
 
Pendiri Komunitas Sobat Diabet ini menjelaskan, penderita diabetes diperbolehkan berpuasa jika kadar gula darahnya dalam kondisi yang masih bisa dikontrol.
 
Menurut literatur perhimpunan diabetes, kadar HbA1C penyandang diabetes harus terkontrol di bawah angka 5,7 persen.
 
Jika melebihi kadar yang ditentukan dengan ditunjukkan oleh angka di atas 5,7 persen, maka kemungkinan terjadi risiko gangguan gula darah yang cukup besar bila tetap berpuasa.
 
Saran terbaik, penderita diabetes dapat melakukan kontrol gula darah pada satu bulan sebelum puasa, untuk mengetahui sejauh mana kondisi tubuh dengan gula darah tinggi, dan bagaimana aturan mengonsumsi obat yang mungkin berubah selama puasa.
 
“Satu bulan sebelumnya penyandang diabetes datang ke dokter untuk cek gula darah, untuk dilihat secara risiko aman atau tidak, kemudian pengaturan obat-obatan juga penting,” tandas dr. Rudy Kurniawan.
 
Dengan demikian, perlu waspada dan hati-hati, tidur setelah sahur dapat menyebabkan gula darah naik, dan harus diimbangi dengan cara mencegahnya yang tepat.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x