Peran antara perempuan dengan laki-laki dalam memeroleh hak-haknya kian setara.
Sekolah untuk perempuan mulai didirikan. Peran sosial-politik perempuan juga mulai berkembang dengan terbentuknya organisasi-organisasi perempuan.
Hingga pada masa Orde Lama, Presiden Soekarno turut mendukung hadirnya organisasi perempuan yang bergerak dalam mengadvokasi isu-isu perempuan.
Organisasi perempuan ini bernama 'Gerwani'.
Namun, emansipasi perempuan mulai meredup pada saat Indonesia masa Orde Baru.
Pada masa ini perempuan diberi citra hanya sebagai kaum ibu dan istri yang berada di samping bahkan di belakang kaum laki-laki.
Namun, setelah Era Reformasi gerakan-gerakan emansipasi maupun feminisme semakin masif dilakukan dan disuarakan kembali.
Gerakan ini membawa perubahan besar dalam kehidupan perempuan di Indonesia.
Dahulu perempuan mendapatkan pendidikan yang terbatas dibandingkan laki-laki, namun kini dapat kita jumpai banyaknya lulusan sarjana bahkan profesor dari kalangan perempuan.
Dahulu perempuan dipaksa menikah di usia yang masih cukup muda, namun sekarang secara bertahap pemerintah mengusahakan adanya perubahan undang-undang usia minimal perkawinan sehingga tidak ada lagi pernikahan anak dibawah umur.