Menwa Itu Apa? Organisasi Ini Ternyata Cukup Diminati Oleh Mahasiswa

- 27 Oktober 2021, 11:38 WIB
Pelatihan Menwa atau Resimen Mahasiswa.
Pelatihan Menwa atau Resimen Mahasiswa. /kemahasiswaan.uny.ac.id

Media Magelang - Menwa atau Resimen Mahasiswa belakangan menjadi perbincangan karena dugaan kasus kekerasan yang terjadi di sebuah institusi pendidikan.

Tak banyak yang tahu jika Menwa atau Resimen Mahasiswa bukanlah sekadar kegiatan ala-ala militer yang dijalankan oleh siswa di perguruan tinggi.

Lalu apakah sebenarnya Menwa atau Resimen Mahasiswa dan apa fungsinya sehingga harus menjalani pelatihan berbasis militer?

Media Magelang merangkum dari berbagai sumber mengenai Menwa atau Resimen Mahasiswa mulai dari definisi, sejarah, kegiatan, dan tugas-tugasnya.

Baca Juga: Chanyeol EXO Pamit Jalani Wajib Militer Maret Mendatang, Ini Bunyi Suratnya untuk EXO-L

Menwa atau Resimen Mahasiswa adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa (KM) dalam bidang pengembangan kekuatan sipil yang akan mengemban tugas mempertahankan kedaulatan negeri.

Keberadaan Menwa atau Resimen Mahasiswa di sebuah universitas atau perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan adalah sebagai bentuk adanya Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

Anggota dari Menwa atau Resimen Mahasiswa seperti namanya adalah mahasiswa yang memiliki panggilan jiwa untuk membela negara.

Baca Juga: Kondisi Makin Buruk, PBNU dan Kedubes Palestina Tanda Tangani Pernyataan Sikap Akhiri Agresi Militer Israel

Anggota Menwa atau Resimen Mahasiswa yang disebut wira akan bergabung dalam satu satuan yang namanya akan berbeda antara universitas satu dengan yang lain.

Markas mereka ada di dalam lingkungan universitas atau perguruan tinggi, seperti juga wilayah operasinya.

Karena Menwa atau Resimen Mahasiswa adalah sebuah kegiatan atau organisasi iternal maka pelaporan, pengawasan dan pembinaan berada di bawah komandan satuan yang melapor kepada rektor atau pimpinan perguruan tinggi.

 

Adapun kegiatan dari Menwa atau Resimen Mahasiswa seperti dikutip dari laman Universitas Andalas antara lain:

  • Program Kerja Rutin Tahunan
  • Open Recruitment Calon Resimen
  • BBMK (Bina Bakat Minat Dan Kepemimpinan)
  • PRA PRA-DIKSAR (Pra Pra Pendidikan Dasar)
  • PRA-DIKSAR (Pra Pendidikan Dasar)
  • DIKSAR (Pendidikan Dasar)
  • LANTAP (Latihan Pemantapan)
  • DIKPROV (Pendidikan Provoost)
  • DIKPOLMEN (Pendidikan Polisi Menwa)
  • SUSKALAK (Kursus Kader Pelaksana)
  • SUSPELAT (Kursus Kader Pelatih)
  • SUSKAPIN (Kursus Kader Pemimpin)
  • PAM SNMPTN
  • PAM DIES NATALIS
  • PAM BAKTI
  • PAM WISUDA
  • KDS I dan II (Kursus Dinas Staff)
  • HIRBAK (Mahir Menembak)
  • Kunjungan Kerja
  • RAKO (Rapat Komando)
  • SERTIJAB (Serah Terima Jabatan)

B. Kegiatan mingguan

  • Briefing Satuan pada setiap hari rabu pukul 19.00 WIB
  • Apel Pagi setiap 2 minggu sekali pada hari sabtu pukul 06.00 WIB

C. Kegiatan Harian

  • BINSIK (Bina Fisik)
  • Turun Tali
  • Olah Raga Bersama
  • Latihan Lindas Motor
  • Latihan BelaDiri Militer
  • Latihan PBB

Menilik sejarahnya, Menwa atau Resimen Mahasiswa berawal dari kegiatan mahasiswa wajib latih (Walawa) bersama Kodam VI/Siliwangi di Jawa Barat pada tahun 1959.

Saat itu Walawa bisa mengenakan lambang Siliwangi karena memang dipersiapkan sebagai perwira cadangan TNI saat keadaan genting.

Lalu setelah pada tahun 19 Desember 1961 Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora, Walawa jadi salah satu yang menyambut komando ini dengan antusias.

Pangdam VI Siliwangi kemudian membuat keputusan pembentukan Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi yang beranggotakan perwakilan dari Unpad, ITB, Unpar dan PUS PSYAD pada 1962.

Tahun yang sama dilakukan pula Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan sebutan Latihan Pasopati.

Anggota Resimen Mahasiswa ini kemudian dilantik menjadi bagian organik Kodam VI Siliwangi pada 20 Mei 1962.

Pelantikkan ini berlanjut dengan pembentukkan kader inti dan yang sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963.

Mahasiswa dan mahasiswi Jawa Barat kemudian mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI.

Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL.

Baru pada 12 Juni 1964 terbit Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan Jenderal TNI DR. A.H. Nasution yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman.

Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko yang menjadikan Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.

Aturan terkait Menwa atau Resimen Mahasiswa kini sudah ditentukan dalam SKB 3 Menteri (Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri)  tentang juklak pembinaan organisasi Resimen Mahasiswa pada 19 Januari 1978.

Satuan dengan baret berwarna ungu ini bukanlah satuan militer khusus namun pengawasan dan pendidikan dasarnya berada di bawah naungan TNI.

Menwa atau Resimen Mahasiswa juga memiliki semboyan yang berasal dari bahasa sansekerta berbunyi “Widya Castrena Dharma Siddha” berarti “penyempurnaan pengabdian dengan ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan”.

Karena unit kegiatan ini memiliki sisi keprajuritan maka dalam hal pendidikan dasar mereka akan mendapatkan pertahanan negara yang diberikan dalam bentuk pelatihan ilmu militer.

Anggota Menwa atau Resimen Mahasiswa akan mendapatkan pelatihan seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah