Budidaya Kunyit, Berdayakan Potensi Perempuan Rentan Di Demak

- 15 November 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi kunyit yang banyak manfaatnya.
Ilustrasi kunyit yang banyak manfaatnya. /Pixabay/stevepb



Media Magelang –
 Budidaya kunyit kini mulai merambah sebagai alternatif untuk menambahkan pendapatan ekonomi daerah dalam berbagai wilayah tertentu.

Hal ini serupa dengan upaya pemerintahan provinsi Jawa Tengah yang telah mengadakan budidaya kunyit dalam program pelatihan pengolahan dan pengemasan kunyit di Balai Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Kunyit atau nama lainnya kunir, merupakan salah satu tanaman rempah yang digunakan sebagai bahan makanan memiliki warna dan cita rasa yang khas. Budidaya kunyit cukup menarik saat ini, karena dapat diolah menjadi berbagai produk.
 

Dalam keseharian, kunyit biasanya digunakan sebagai bumbu dapur di rumah. Ternyata kunyit juga sebagai tanaman rempah memiliki khasiat dan dimanfaatkan sebagai obat herbal atau tradisional untuk mengalami masalah kesehatan.

Selain itu, kunyit dapat dimanfaatkan dalam bidang kecantikan seperti digunakan untuk masker wajah.

Sejumlah 30 perempuan Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak mengikuti program Desa Sejahtera (Destara) 2021, untuk diikutsertakan dalam pelatihan mengolah kunyit menjadi berbagai produk.

Tentu saja hal ini sangat baik untuk memberdayakan potensi perempuan dan sebagai wujud dalam menambah pendapatan ekonomi masyarakat daerah dengan budidaya kunyit.

Dikutip oleh Media Magelang dalam Channel YouTube Humas Jateng, pada pelatihan ini telah hadir Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), Nawalarafah Yasin pada Rabu, 10 November 2021 bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional.

Ia pun menjelaskan, bahwa pelatihan ini merupakan upaya meningkatkan pemberdayaan perempuan.
 

 “Dengan adanya pelatihan kunyit kering di Desa Kebonbatur ini adalah untuk meningkatkan keterampilan perempuan dalam mengolah potensi hasil pertanian, khususnya kunyit di Desa Kebonbatur ini,” ujar Nawalarafah Yasin.
 
Dalam keterangan lanjutnya, istri wakil gubernur jateng ini mengatakan program Destara fokus pada perempuan rentan.

“Pelaksanaan program Destara ini lebih fokus pada pemberdayaan perempuan rentan,” tutur Ketua BKOW Jateng ini.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin pun menghadiri program pelatihan pengolahan dan pengemasan kunyit ini.

Taj Yasin selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jateng, berharap dengan adanya program pelatihan ini masyarakat bisa aktif memberdayakan diri lewat pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas-dinas terkait.

Wakil Gubernur Jawa Tengah ini memberikan apresiasi dengan adanya pelatihan ini.

"Saya mengapresiasi bahwa pelatihan ini bentuk dari membantu kami di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah khususnya dalam pengentasan kemiskinan,” kata Taj Yasin.

Selain itu, ia berharap agar dengan pengolahan kunyit oleh masyarakat dapat menjangkau pemasaran yang lebih jauh.

“Kalau biasanya kunyitnya banyak dijual di pasar itu harganya belum nendang (murah), tetapi kalau sudah diolah, dikemas apalagi nanti kemasannya sudah mendapatkan izin dari dinas terkait maka jangkauan pemasarannya lebih jauh,” ucap Wakil Gubernur Jateng.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x