Network
Media Magelang- Legenda badminton Indonesia Verawaty Fajrin meninggal dunia akibat kanker paru Minggu 21 November 2021 pukul 06.58 WIB.
Meninggalnya Verawaty Fajrin akibat kanker paru membuat Indonesia berduka mengingat sederet prestasi gemilangnya selama menjadi atlet.
Namun banyak juga yang tidak mempercayai Verawaty Fadjrin yang menerapkan gaya hidup sehat, olahraga teratur, dan tidak merokok bisa terkena kanker paru.
Berikut penjelasan mengenai gejala kanker paru sebagaimana Media Magelang rangkum dari berbagai sumber.
Kanker paru adalah salah satu jenis kanker yang mematikan di dunia.
Menurut data WHO, angka kematian global akibat kanker paru pada 2020 adalah yang tertinggi dengan mencapai 1.8 juta kasus.
Tingginya angka kematian akibat kanker paru karena sulitnya mendeteksi gejala awalnya.
Hal ini menyebabkan banyak pasien yang baru menyadari dirinya terkena kanker paru stadium lanjut setelah sekian
Pada umumnya,gejala awal adalah batuk dan kerap kali karena dianggap biasa, gejala ini banyak diabaikan.
Gejala-gejala yang kerap diabaikan adalah:
-Batuk berkelanjutan
-Batuk berdarah
-Sesak nafas
-Merasa sangat kelelahan
-Badan sakit semua
-Penurunan berat badan drastis
kanker-Mengeluarkan suara saat tarik nafas
Untuk mengetahui apakah kita terkena kanker paru, dokter akan melakukan prosedur biopsi, yaitu mengambil sebagian kecil jaringan tubuh pasien untuk diteliti lewat mikroskop.
Sekalipun banyak kekhawatiran bahwa biopsi bisa menyebarkan sel kanker, namun sejauh ini prosedur biopsi masih memiliki tingkat akurasi tertinggi dalam mendiagnosa kanker.
Rutinlah memeriksakan kesehatan dan segeralah ke dokter jika merasa ada gejala mencurigakan.
Perbanyak makan sayur dan buah serta makanan rendah lemak untuk mengurangi risiko terkena penyakit.
Demikian penjelasan terkait gejala kanker paru seperti yang dialami almarhumah legenda badminton Verawaty Fajrin.***
