Network
Media Magelang – Berikut ada 10 mitos dan tradisi Tahun Baru Imlek.
Salah satu mitos Tahun Baru Imlek yakni ada pantangan makan bubur.
Seleengkapnya, inilah penjelasan dari masing-masing mitos dan tradisi Tahun Baru Imlek.
Tahun Baru Imlek menjadi perayaan besar yang dinantikan warga Tionghoa di Indonesia. Sebagai rutinitas tahunan, tahun baru Cina memiliki sejumlah mitos dan tradisi tertentu.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 48 Sudah Dibuka? Cek Jadwal dan Syarat Daftar Kartu Prakerja di SIni
Pada tahun ini, masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023.
Dalam dunia internasional, Tahun Baru Imlek disebut juga sebagai Chinese New Year atau Lunar New Year yang dilakukan untuk merayakan pergantian tahun Cina.
Dilansir Mediamalgelang.com dari kanal Youtube Pengen Info, berikut beberapa mitos dan tradisi saat perayaan Tahun Baru Imlek.
1. Bersih-bersih rumah
Membersihkan seisi rumah satu hari sebelum Tahun Baru Imlek bertujuan untuk membuang kotoran yang dianggap sebagai simbol kesialan.
Orang Tionghoa biasa melakukan rutinitas bersih-bersih rumah dengan menyapu, mengepel, dan membuang semua barang yang tidak lagi diperlukan.
Namun, bukan berarti membersihkan rumah hanya menjelang Tahun Baru Imlek. Rumah juga perlu dibersihkan setiap hari tanpa memperingati hari perayaan ini.
2. Dilarang menyapu rumah saat Imlek
Saat hari pertama perayaan Tahun Baru Imlek, orang Tionghoa tidak boleh sekalipun menyapu rumah.
Menyapu rumah saat Tahun Baru Imlek dianggap dapat membuang rezeki yang telah datang ke rumah, yakni dengan menyapunya keluar.
3. Memakai ornamen serba warna merah
Warna merah dahulu dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat, sementara pada saat ini merah melambangkan kesuksesan dan keberuntungan.
Hal ini yang membuat orang Tionghoa selalu memakai ornamen serba warna merah saat perayaan Tahun Baru Imlek.
4. Kumpul keluarga
Tahun Baru Imlek menjadi hari yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga. Biasanya tradisi ini dilakukan pada malam sebelum perayaan Imlek.
Keluarga Tionghoa biasanya akan mengadakan makan bersama untuk mempererat tali persaudaraan agar keluarga tetap harmonis.
5. Memakan hidangan khas Imlek
Hidangan khas Tahun Baru Imlek seperti jeruk, kue keranjang, dan mie menjadi makanan wajib saat perayaan ini. Makanan tersebut dipercaya membawa sejumlah makna tertentu bagi orang Tionghoa.
6. Pantang mengonsumsi bubur
Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Orang Tionghoa menganggap bubur sebagai simbol kemiskinan yang tidak boleh dimakan saat Imlek.
7. Dilarang membalikkan ikan saat memakannya
Orang Tionghoa dilarang membalik ikan saat menyantapnya ketika perayaan Tahun Baru Imlek.
Tidak hanya itu, ikan yang sedang dimakan harus disisakan untuk dinikmati keesokan harinya. Hal ini diyakini menjadi lambang surplus di tahun mendatang.
8. Angpao
Amplop berwarna merah ini menjadi hal yang dinanti-nanti saat Tahun Baru Imlek. Tradisi ini dilakukan orang Tionghoa yang sudah menikah untuk memberikan angpau kepada yang belum menikah.
Selain itu, tradisi ini dipercaya dapat memberikan transfer energi dan kesejahteraan dengan mendatangkan rezeki di kemudian hari.
9. Petasan dan kembang api
Tidak hanya saat Tahun Baru Imlek, petasan dan kembang api juga umum digunakan pada berbagai perayaan hari besar.
Bagi orang Tionghoa, menyalakan kembang api dan petasan saat Imlek diyakini dapat menakuti roh-roh jahat.
10. Barongsai
Pagelaran barongsai juga hal yang dinanti-nanti banyak orang saat Tahun Baru Imlek. Tarian singa ini merupakan tarian yang diyakini mampu membawa keberuntungan bagi orang Tionghoa.
Itulah beberapa mitos dan tradisi yang diyakini orang Tionghoa dalam perayaan Tahun Baru Imlek.***
