Istri Bergaji Lebih Besar Rentan Jadi Korban KDRT? Ini Penjelasan Psikolog

- 26 November 2023, 06:00 WIB
Istri Bergaji Lebih Besar Rentan Jadi Korban KDRT? Ini Penjelasan Psikolog /
Istri Bergaji Lebih Besar Rentan Jadi Korban KDRT? Ini Penjelasan Psikolog / /mediacenter.riau.go.id/
 
Media Magelang - Benarkah seorang istri yang bergaji lebih besar dari suami rentan menjadi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)? 
 
Benar tidaknya istri yang bergaji besar rentan menjadi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dijelaskan oleh seorang psikolog klinis secara gamblang.
 
Psikolog Klinis Forensik lulusan Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan bahwa perbedaan finansial antara suami dan istri adalah salah satu faktor penyebab terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
 
"Ketika perempuan mungkin punya penghasilan yang lebih tinggi, lalu suaminya punya penghasilan yang lebih rendah, yang paling umum terjadi biasanya suami ini mungkin merasa insecure sehingga akhirnya berusaha untuk menampilkan reaksi yang sifatnya ingin menunjukkan kekuasaan," kata Kasandra Putranto, dikutip dari Antara.
 
Menurut Kasandra Putranto, untuk mencegah terjadinya konflik yang berujung Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), sangat diperlukan komunikasi serta toleransi, baik dari pihak suami maupun istri.
 
"Ketika toleransi (dari pihak salah satu pihak) itu rendah, lalu pihak lainnya penerimaannya juga rendah, maka otomatis maslaah ini akan bertambah," ujar Kasandra Putranto.
 
Kasandra Putranto menuturkan, konflik rumah tangga sebagai akibat dari perbedaan finansial  bisa saja terjadi dan semakin berkembang, manakala sumber pendapatan hanya bergantung pada pendapatan istri.
 
"Apalagi kalau sandwich generation yang terjepit harus menanggung anak dan orang tua, belum lagi kalau ada adik-adik. Ini akhirnya berpotensi mengandung konflik," ujarnya.
 
Namun, Kasandra Putranto menegaskan kembali, bahwa terjadinya KDRT tidak hanya dipicu oleh faktor finansial, tapi juga faktor psikologis, serta faktor sosial.
 
Tekanan dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga bisa menjadi penyebab terjadinya KDRT, sebagaimana yang dijelaskan oleh Kasandra Putranto.
 
"Netizen juga sering berperan ya ketika tahu 'oh suaminya di rumah, istrinya yang kerja kenapa istrinya yang kerja suaminya yang di rumah' itu bisa memberikan tekanan," tutur Kasandra Putranto.
 
Kasandra Putranto menambahkan, komentar dari lingkungan sekitar tentang perbedaan gaji suami dan istri juga turut menyumbang terjadinya KDRT, terutama jika gaji istri lebih besar dibandingkan suami.
 
"Ketika konflik berkelanjutan, akhirnya bisa meningkat menjadi sebuah kekerasan," tukas Kasandra Putranto.
 
Untuk mengubah perilaku yang mengarah kepada tindak KDRT, menurut Kasandra, dibutuhkan tekad dan niat yang kuat dari si pelaku kekerasan tersebut.
 
"Yang paling penting itu ada niat nomor satu, kemudian kedua ada semacam introspeksi diri, lalu kemudian melihat mau diubahnya ke arah mana. Kalau perlu tentu dengan bantuan psikolog agar lebih lebih termonitor," pungkas Kasandra Putranto.
 
Dari penjelasan psikolog klinis Kasandra Putranto, seorang istri rentan menjadi korban KDRT jika ia bergaji lebih besar dari suami adalah salah satu penyebab timbulnya konflik dalam rumah tangga yang mengarah kepada kekerasan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x