Siap Gelontorkan Dana 20 Milyar Demi Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata, SMF Jadikan Borobudur Penerima Utama

24 Maret 2021, 11:40 WIB
Siap Gelontorkan Dana 20 Milyar Demi Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata, SMF Jadikan Borobudur Penerima Utama /Sumber foto : traveloka.com/

Media Magelang – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sedang siapkan dana untuk pulihkan sektor pariwisata di Indonesia yang jatuh akibat pandemi.

Melalui program pendanaan ini, sebesar 20 milyar yang disiapkan SMF akan digunakan untuk pembiayaan pondok wisata atau homestay tahun ini.

Dilansir dari Antara News, SMF jadikan Borobudursebagai penerima utama dana 20 milyar tersebut.

“Paling tidak tahun ini kami sediakan sekitar 20 milyar (untuk pengembangan homestay,” kata Direktur Keuangan dan Operasional SMF (Persero), Trisnadi Yulrisman, hari Selasa 23 Maret, dalam seminar bertajuk “Mendorong Potensi Wisata Melalui Pembiayaan Homestay”.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Candi Borobudur Jadi Obyek Wisata Berkualitas

Baca Juga: Beri Arahan Pada Pembukaan Pendidikan Sespimti dan Sespimmen, Kapolri: Jangan Ada Kluster Baru Covid-19

Baca Juga: Alhamdulillah, 140 Sekolah di Jateng Ini Akan Jadi Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Mulai 5 April 2021

Trisnadi menyampaikan, dana sebesar 20 milyar ini digunakan untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata di Indonesia yang lumpuh setahun belakangan akibat pandemi.

Sebenarnya, program pendanaan ini sudah dimulai sejak 2019. Ada empat destinasi wisata utama yang sudah disalurkan dana oleh SMF, Diantaranya adalah kawasan Borobudur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Keempatnya dijadikan target penerima dana utama karena memiliki perkembangannya dalam bisnis homestay di sejumlah desa wisata cukup pesat.

Trisnadi mengatakan dana yang digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan pariwisata tersebut hingga saat ini baru direalisasikan sebanyak 5 milyar.

Baca Juga: Kabar Gembira! Stimulus Listrik PLN Akan Diperpanjang Hingga Juni 2021, Simak Ketentuan Barunya Di Sini

Baca Juga: 180 Ton Jahe Impor Asal Vietnam dan Myanmar Dimusnahkan, Barantan RI: Terkontaminasi OPTK

“Plafon yang sudah kami tandatangani dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama itu sudah 8 milyar, tapi karena kondisi pandemi baru terealisasi sekitar 5 milyar. Artinya masih ada 3 milyar yang masih bisa ditarik oleh para penerima homestay,” jelas Trisnadi, dikutip Media Magelang dari Antara News.

Trisnadi juga menjelaskan saat ini  masih tersedia dana yang cukup dari SMF yang disisihkan untuk pembiayaan homestay.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan homestay di berbagai desa wisata yang tersebar di Indonesia.

Baca Juga: Daftar 140 Sekolah di Jawa Tengah yang akan Terapkan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Pada 5 April 2021

Baca Juga: Cara Bayar Tilang Elektronik di Bank BRI Terlengkap, Pengemudi Wajib Catat 

Hal ini disampaikannya guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di sektor pariwisata. Setahun belakangan, pariwisata di Indonesia mengalami penurunan akibat pandemi.

Dari pemaparan yang disampaikan oleh Sandiaga, pariwisata di Indonesia mengalami penurunan.

Kunjungan wisatawan mancanegara memang mengalami penurunan sebanyak 73,6 persen, sepanjang 2020. Apalagi semenjak ditutupnya penerbangan internasional demi menghindari peningkatan kasus Covid-19.

Sedangkan kunjungan wisatawan domestik sepanjang 2020 mengalami penurunan sebanyak 30 persen. Artinya, walaupun mengalami penurunan, namun tidak sedrastis persentase wisatawan mancanegara, sehingga masih ada harapan bagi pebisnis homestay di Indonesia

“Ini berarti terbuka peluang buat homestay,” kata Sandiaga Uno, dikutip Media Magelang dari Antara News.

Baca Juga: ETLE Nasional Tahap 1 Diresmikan, Bukti Kapolri Terus Realisasikan Program Kerja Prioritas

Baca Juga: BWF Minta Maaf Atas Insiden Tim Indonesia di All England, Netizen: Apa gunanya?

Sandiaga menegaskan, pengembangan homestay di berbagai wilayah di Indonesia ini juga tidak lepas dari pengembangan desa wisata, karena banyak homestay yang memang berlokasi di desa-desa wisata.

Sandiaga juga mengatakan potensi desa wisata akan menjadi andalan sektor pariwisata Indonesia. Baginya, apabila sektor pariwisata dikembangkan, sektor ekonomi lain yang ada di daerah tersebut juga turut digerakkan.

Sandiaga menambahkan, wisatawan kini lebih dokus pada pengalaman yang didapat, maka pengembangan homestay punya peluang.

Dana 20 milyar ini digelontorkan demi mendukung berkembangnya bisnis homestay di berbagai daerah dan pulihnya sektor pariwisata di Indonesia.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler